Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 29 November 2020

HARI KORPRI 2020

Peringatan HUT ke-49 Korpri tahun 2020 mengusung tema : “Korpri Berkontribusi Melayani Dan Mempersatukan Bangsa”. Dengan tujuan :

1.  Mengajak anggota Korpri di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kinerja terutama di bidang pelayanan publik serta kepedulian seluruh anggota Korpri di masa pandemi Covid-19.

2.     Meningkatkan netralitas semangat profesionalisme kepada seluruh ASN

3.   Memantapkan fungsi organisasi Korpri sebagai perekat pemersatu bangsa Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani,

4.  Meningkatkan kepedulian sosial dan lingkungan dalam bentuk kegiatan olahraga, bhakti sosial, penghijauan, pembinaan mental atau rohani dan lain-lain.

Korps Pegawai Republik Indonesia, disingkat KORPRI didirikan pada tanggal 29 November 1971 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971, yang merupakan wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia. KORPRI adalah organisasi yang netral, tidak berpihak terhadap partai politik tertentu.

KORPRI sering kali dikaitkan dengan Pegawai Negeri Sipil. Kedudukan dan kegiatan KORPRI tak terlepas dari kedinasan.

Pegawai Negeri Sipil atau PNS memiliki lima butir janji atau komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah dan masyarakat umum. PNS secara non kedinasan tergabung dalam wadah KORPRI. Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia disebut juga sebagai sumpah/janji pegawai negri sipil yang bertujuan agar dapat menciptakan sosok PNS yang profesional, jujur, bersih dari segala korupsi, kolusi, nepotisme, berjiwa sosial, dan sebagainya.

Panca Prasetya Koprs Pegawai Republik Indonesia:

Kami Anggota Korps Pegawai Republik Indonesia adalah insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjanji:

  1. Setia dan taat kepada negara kesatuan dan pemerintah Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
  2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara,serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara;
  3. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan;
  4. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan Korps Pegawai Republik Indonesia ;
  5. Menegakkan kejujuran, keadilan, dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme


Arti Lambang KORPRI

Terdapat 10 makna lambang Korpri yang tercantum dalam Keputusan Musyawarah Nasional VIII Korps Pegawai Republik Indonesia Nomor: KEP-09/MUNAS.VIII/XII/2015 tentang Lambang, Panji, dan Mars Korpri. Keputusan tersebut ditandatangani di Jakarta pada 5 Desember 2015.

Makna tersebut yakni :

  1. Pengambilan motif pohon didasarkan atas tradisi Bangsa Indonesia yang menggunakan motif itu sebagai lambang kehidupan masyarakat.
  2. Motif balairung melambangkan tempat dan wahana yang menghimpun seluruh anggota Korpri guna mewujudkan aparatur negara yang netral, jujur dan adil, bersih serta berwibawa untuk mendukung Pemerintahan RI yang stabil dan demokratis dalam mencapai cita-cita dan Tujuan Nasional.
  3. Kelima tiang dari balairung melukiskan Pancasila sebagai dasar dalam kehidupan berorganisasi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  4. Motif sayap melambangkan kekuatan/kiprah/perjuangan Korpri untuk mewujudkan organisasi yang mandiri, dinamis dan modern serta profesional dalam rangka mendukung terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional RI.
  5. Pangkal kedua sayap bersatu di tengah melambangkan sifat persatuan Korpri di dalam satu wadah yang melukiskan jiwa korsa yang bulat sebagai alat yang ampuh, bersatu padu dan setia kepada Pemerintah untuk menyelenggarakan tugas-tugas umum Pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan.
  6. Sayap yang mendukung balairung dan pohon menggambarkan hakekat tugas Korpri sebagai pengabdi masyarakat yang mengutamakan kepentingan umum, Bangsa dan Negara.
  7. Pondamen yang melandasi dan mendukung bangunan balairung adalah sebagai lambang loyalitas tunggal Korpri terhadap Pemerintah dan Negara, karena fungsi dari pondamen tiada lain adalah memberi kekokohan dan kemantapan bagi bangunan yang berada di atasnya.
  8. Pohon dengan dahan dan dedaunan yang tersusun rapi teratur melambangkan peran Korpri sebagai pengayom dan pelindung bangsa sesuai dengan fungsi dan peranannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat di dalam Negara Republik Indonesia.
  9. Lantai gedung balairung yang tersusun harmonis pyramidal, melambangkan mental mutu/watak anggota Korbri yang netral, jujur, adil yang tidak luntur sepanjang masa bekerja tanpa pamrih hanya semata untuk kepentingan bangsa dan negara.
  10.  Warna emas dari lambang mempunyai arti keluhuran dan keagungan cita-cita kemerdekaan Bangsa Indonesia. Lambang Korpri adalah lambang organisasi Korpri dengan bentuk dasar terdiri dari pohon, bangunan berbentuk balairung serta sayap yang dilengkapi berbagai ornamennya.

 

Daftar Pustaka :

  1. https://www.google.com
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Korps_Pegawai_Republik_Indonesia#
  3. https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/29/091500265/29-november-hari-korpri-berikut-sejarah-tema-dan-makna-lambangnya-?page=all

 

 

 


HARI GURU NASIONAL 2020

Saya mengucapkan :

Minggu, 25 Oktober 2020

LOMBA BLOG #PGRI, #KOGTIK, #EPSON dan #KSGN #http://gurupenggerakindonesia.com

 


 


Akhir tahun 2019 dunia dikejutkan dengan kemunculan sebuah virus yang menginveksi manusia dengan cepat. Sejak kali pertama ditemukan di Wuhan China, pada akhir Desember 2019 virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi jutaan penduduk bumi. Secara global pada 15 Oktober 2020 pukul 15.53 ada 38.394.169 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, termasuk 1.089.047 kematian dilaporkan ke WHO, (https://covid19.who.int/).

Hampir seluruh sektor kehidupan terguncang karenanya. Ekonomi, sosial budaya, politik, pendidikan, bahkan peradaban. Kantor-kantor pemerintah banyak yang memberlakukan  bekerja dari rumah atau lebih familiar dengan istilah Work From Home (WFH) bagi para pegawainya. Dalam bidang pendidikan peristiwa ini terasa sangat berpengaruh. bagaimana tidak, kegiatan belajar mengajar yang menjadi rutinitas bertemunya pelajar dan pengajar tidak dapat dilaksanakan. Semua sektor pendidikan formal, informal, maupun nonformal menghentikan kegiatan tatap muka langsung. Semua tingkatan pendidikan formal mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi mengalihkan proses belajar mengajarnya dengan cara daring Belajar Dari Rumah (BDR).

Menteri pendidikan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid- 19). Ada lima poin yang menjadi poin surat edaran yang ditujukan kepada gubernur dan bupati/wali kota tersebut, yaitu tentang pembatalan Ujian Nasional (UN) tahun 2020; proses Belajar Dari Rumah (BDR); Ujian Sekolah untuk kelulusan, Kenaikan Kelas, dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Perkembangan selanjutnya, kementrian pendidikan melalui Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Keputusan Nomor 018/H/Kr/2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya penyesuaian agar proses dan progress pembelajaran tetap dapat berlangsung dengan baik.

Sehubungan dengan hal tersebut para guru dihadapkan pada situasi baru, kondisi abnormal namun dituntut tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pendidik. Perubahanpun terjadi dalam tempo cepat. Para pendidik dituntut tetap bisa membimbing para siswanya dengan berbagai cara dan berbagai media belajar jarak jauh. Bagi sebagian pendidik yang sudah terbiasa menggunakan media pembelajaran daring tentu hal ini tidak begitu menjadi hambatan, namun bagi sebagian lagi dan ini rata-rata kebanyakan para pendidik kita masih belum terampil dalam teknik operasionalnya. Hampir semua mengenal pembelajaran daring seperti Google Classroom, Edmodo, Quiper, Rumah Belajar, Ruang Guru, dan lain-lain. Namun baru pada tataran mengenal, belum terbiasa melaksanakan. Maka saat inilah waktu yang tepat untuk bergerak maju bersama membuat pergerakan secara masif. 

Delapan bulan sudah kita melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), banyak cerita yang sudah kita alami. Berikut beberapa pendapat rekan-rekan guru yang berhasil dihimpun. Pada umumnya rekan guru memandang dari dua sisi peristiwa ini. Bersyukur dengan kondisi saat ini karena implikasi positifnya menjadikan banyak karakter berubah, salah satunya kita harus keluar dari zona nyaman (comfort zone) untuk mengupayakan yang terbaik, walau proses pembelajaran memang dirasakan kurang maksimal terutama pada konteks berinteraksi. Banyak kendala yang melatarbelakangi hal tersebut termasuk faktor ekonomi. Belum semua orang tua siswa mampu memfasilitasi gawai, tablet, atau komputer sebagai sarana belajar daring bagi putra/putrinya, di sisi lain banyak juga yang sudah bisa memberikan gawai namun terkendala quota sehingga pembelajaran daring kurang maksimal. Rekan lain berpendapat kondisi ini membuat guru menjadi kreatif, tambah mengenal berbagai platform pembelajaran online. Namun demikian bagi siswa dirasa kurang maksimal pembelajarannya karena cenderung hanya berjalan satu arah. Ada juga yang berpendapat semua serba kaget dengan terjadinya perubahan dalam waktu singkat. Saya senang katanya, karena menjadi lebih pintar dalam penguasaan berbagai platform pembelajaran tapi kesulitanya guru dan siswa belum satu frekuensi dalam melaksanakan pembelajaran daring. Daya dukung sarpras, pola pikir orang tua, perubahan mindset bahwa belajar bukan hanya tatap muka namun lebih variatif dan dinamis masih belum dipahami bersama secara utuh. Kondisi saat ini merupakan suatu kondisi darurat sehingga sekolah dan seluruh stakeholder harus bijaksana dalam menyikapi dan melaksanakan proses pembelajaran, tidak terlalu idealis harus menyelesaikan target kurikulum, namun hendaknya dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan siswa. Upaya yang dilakukan sejauh ini sudah cukup baik, namun komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua siswa perlu diefektifkan dengan berbagai cara. Ada juga yang berpendapat bahwa Pengamalan sikap dan karakter siswa yang sudah cukup baik menurun karena pembelajaran daring, siswa lebih banyak menggunakan waktu luang untuk bermain, kurangnya pengawasan menjadikan perilaku siswa baik ucapan maupun tindakan cenderung mengalami penurunan kualitas. Kerjasama orang tua dan guru sangat diperlukan dalam hal ini. Pembelajaran sain memerlukan kerja kelompok virtual, hal ini masih terkendala. Semua mengalami perubahan baik proses pembelajaran maupun berbagai sisi kehidupan. Kita harus bisa mengadaptasi keadaan dan lingkungan sekitar. 

Peran Teknologi Terkini dalam Membuat Pembelajaran daring (Online) semakin terasa dibutuhkan. Berbagai platform pembelajaran daring bertebaran bagai jamur tumbuh di musim hujan. Semua berlomba menyuguhkan solusi dalam rangka menjembatani perubahan yang begitu tiba-tiba. Seiring waktu para guru di seluruh tanah air dari berbagain jenjang pendidikan mulai menggeliat bergerak baik secara parsial maupun bersama-sama mengoptimalkan segala bentuk teknologi terkini guna mengoptimalkan proses pembelajran. Namun pada kenyataannya tidak semulus harapan, pembelajaran daring (online) terkendala berbagai hal seperti : kepemilikan gawai, laptop, atau komputer masih belum merata. Tingginya kebutuhan biaya quota cukup meresahkan semua pihak bukan saja orang tua murid, mahasiswa, guru, dan dosenpun memerlukan pengaturan khusus. Akses terhadap internet yang masih terbatas di lingkungan perkotaan sementara di pelosok desa sulit diakses, dan sejumlah permasalahan lainnya. Karenanya pembelajaran daring (online) bukan satu-satunya cara yang efektif dalam pembelajaran. Diperlukan moda lain yang lebih akseptebel, misal pembelajaran luring (offline). Pembelajaran luring dapat dilakukan dengan memperhatikan dan melaksanakan protocol kesehatan yang ketat. Namun demikian dengan begitu panjangnya waktu pembelajaran jarak jauh menimbulkan kebosanan di kalangan murid. Karenanya bukan saja moda pembelajaran saja yang harus kita perhatikan apakah daring, luring, atau kombinasi kedua moda tersebut, namun yang lebih utama adalah para murid harus dapat makna dari pembelajaran tersebut. Pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dengan menyenangkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. teknologi  adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia, arti lainnya dari teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis. Arti terkini adalah baru atau actual. Sedangkan menyenangkan diartikan sebagai suasana membangkitkan rasa senang hati; memuaskan; menarik (hati). Dengan demikian dapat kita diinterpretasikan bahwa perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh keseluruhan sarana untuk menyediakan pembelajaran yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan siswa melalui metode ilmiah untuk mencapai tujuan baru dalam pembelajaran daring (online) dan luring (offline) menjadi semakin membangkitkan rasa senang hati dan  menarik bagi para siswa.

Menyadari bahwa dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh masih banyak siswa yang terkendala akses internet secara aktif, paradigma pembelajaran “by conten”, dan pemberian tugas yang dirasa memberatkan sebagian besar para siswa, dipandang perlu membuat terobosan baru, salah satunya berupa pembelajaran daring maupun luring yang berbasis aktivitas.

Dengan pembelajaran berbasis aktivitas dan penilaian dilakukan secara holistik serta melibatkan siswa itu sendiri diharapkan pembelajaran berlangsung lebih bermakna sehingga bukan saja mendongkrak pemahaman secara kognitif namun juga mendorong pembentukan karakter secara “indirect” sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan tentunya memiliki makna bagi siswa.

Pembelajaran Jarak Jauh tidak selalu dan hanya melalui internet, Indonesia sangat beragam kondisinya. Pada umumnya dewasa ini masih banyak guru yang senang mengajar berbasis konten, maka ubah paradigma belajar bukan berbasis materi tapi belajar berbasis aktivitas. Aktivitas menjadi titik awal buat guru dalam membelajarkan siswa karenanya pembelajaran berbasis aktivitas dapat diupayakan sebagai solusi bagi seluruh siswa bukan hanya yang kesulitan akses internet. Bentuknya bisa LMS, Modul, worksheet, Video Pembelajaran, Naskah, e-book, Video Tutorial, Video Praktek pembelajaran tuntunan bagi siswa dan lain-lain. Orientasinya kepada metode, selanjutnya mengarah pada standar penilaian. Pembelajaran Berbasis Aktivitas menyasar siswa yang kesulitan akses internet, disediakan panduan yang menuntun aktivitas belajar yang dapat diakses dalam waktu online singkat atau diberikan oleh gurunya. Karena mengajar bukan hanya menyampaikan konten tapi lebih pada science/pemahaman. Penilaian dilakukan oleh siswa sendiri (penilaian diri sendiri), serta diberikan refleksi/umpan balik dari guru, hal ini secara tidak langsung memupuk karakter kejujuran. Assessment Of/For/As Learning bukan hanya hasil akhir. Dengan berbagai tuntunan siswa bisa belajar secara mandiri dengan science/pemahaman. Missal riset sederhana : meneliti perkembangang ekonomi kreatif di suatu daerah. Hal pertama pasti mencari referensi, turun ke lapangan, mendatangi objek atau subjek, sampai mempresentasikan. Dengan satu aktivitas dapat menjangkau berbagai kompetensi, mulai dari literasi, observasi, kecakapan abad 21 dan HOTS. Tujuannya jelas, terdapat aktivitas disertai dengan material sebagai alat/sarana aktivitas pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut.

Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan, Memanfaatkan lingkungan sekitar rumah sebagai media atau pengganti laboratorium. Berkolaborasi dari rumah, Aktivitas menonton video, menjawab pertanyaan, mengamati gambar. Jika kita menjejalkan materi kemudian dikuatkan belum cukup membuat pembelajaran bermakna, bagaimana melibatkan siswa dalam pembelajaran. Berbagi beran dengan siswa, lebih banyak aktivitas siswa, dan kolaborasi. Bagaimana memantenence motivasi siswa, aktivitas berada pada sebuah kegiatan, untuk menyelesaikan tugas. 

Banyak cara Activity Based Learning (ABL), seperti :  Dramatization, Quizzzis, Group Discussion (ada kesimpulan), Education Games, Brainstorming (tidak memberikan judgment pada setiap ide yang muncul, menggali ide genuine), Problem Solving, Debate, Discovery Learning, Project, Field Work (kerja lapangan), experimentation, dan Concep Mapping. Tidak menceramahi namun kita membangun pemahaman dan kompetensi siswa melauli aktivitas. 

Dengan demikian peran teknologi terkini dalam membuat pembelajaran daring (online) dan luring (offline) menjadi semakin menyenangkan akan terlaksana dan memiliki makna dalam pembelajaran siswa.

 

 

 

 

PROFIL PENULIS



Jajang, S.Pd., M.Pd. lahir di Sumedang 17 Desember 1971, anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan bapak  Iding dan ibu. Djuanah. Memulai Pendidikan pertama tahun 1978-1984 di SDN Cipeundeuy, tahun 1985-1987 melanjutkan ke SMPN Sukamenak, tahun 1988-1990 menempuh pendidikan di SPGN Sumedang, dan menyelesaikan pendidikan sarjana di STKIP Purnama Jakarta lulus tahun 2001, terakhir menempuh pendidikan pasca sarjana di Universitas Pendidikan Jakarta lulus tahun 2012. 

Sejak lulus SPG tahun 1990 menjadi tenaga sukarelawan di SD Cimaningtin yang merupakan sekolah terpencil, kemudian di SD Cipeundeuy dan di SMP Negeri 2 Wado sampai tahun 1995. Tahun 1995 mengajar di SD Bina Siswa Jakarta Timur, selanjutnya tahun 1998 mengajar di SDI Bani Saleh 1 Kota bekasi sampai tahun 2000. Terhitung tanggal 1 Maret 2000 diangkat menjadi guru PNS yang ditempatkan di SD Babakan Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi sampai tahun 2004. Bulan Juli 2004 beralih tugas ke SMP Negeri 16 Kota Bekasi sampai tahun 2013, dan mulai bulan Juli tahun 2013 sampai saat ini bertugas di SMP Negeri 41 Kota Bekasi. 

Penulis memiliki kepribadian dinamis, terbuka terhadap hal-hal baru, dan penyuka tantangan.  Badminton dan bersepeda menjadi olahraga yang dilakukan disela rutinitas. Selain itu penulis memiliki cita-cita menjadi pribadi yang inspiratif dan dapat membawa dampak baik bagi sekitarnya. 


Senin, 19 Oktober 2020

SATU TAHUN MENTERI NADIEM

"MENANTANG" 

Menyikapi dan menyiasati solusi kondisi terkini akibat pandemi sungguh sangat menantang. Tidak ada satu upaya yang paling ampuh dalam menyelesaikan masalah ini namun membangun ekosistem pendidikan itu sebuah alternatif. 

Video ini diambil dari acara Indonesia Town Hall di salah satu stasiun televisi nasional dengan. tema Satu Tahun Menteri Nadiem, mari kita cermati dengan seksama agar tidak gagal paham ! 

sumber : https://www.metrotvnews.com


Supaya pemahaman kita utuh mari kita lanjutkan mencermati video berikut :

sumber : https://www.metrotvnews.com


Video berikutnya adalah tanggapan Prof. Supardi, Ketua PB PGRI  tentang Kurikulum kondisi khusus (darurat) dan Pembelajaran Berbasis Aktivitas :

sumber : https://www.metrotvnews.com


sumber : https://www.metrotvnews.com

Rabu, 14 Oktober 2020

PEMBUKAAN PROGRAM GURU PENGGERAK

Tibalah saatnya gong itu dibunyikan, kata pembukaan mas menteri menandai perjalanan panjang ini resmi dimulai. seiring semangat yang menggelora, semoga tidak semenjana kami siap mengawal mahakarya konseptual ini menjadi sebuah tindakan kontekstual sehingga berimplikasi pada transformasi pendidikan yang kita cita-citakan.


Senin, 12 Oktober 2020

KECAKAPAN HIDUP ABAD-21

Apa sih yang dimaksud Kecakapan Hidup Abad-21 ? video berikut mungkin bisa memberikan sedikit pencerahan buat kita, selamat menonton !
sumber : Instagram kemendikbud.ri

TENTANG AKM DAN SURVEY KARAKTER

Mari kita cermati video tentang AKM dan Survey Karakter berikut semoga memberi pencerahan !
Video bersumber dari Instagram kemendikbud.ri

Kamis, 08 Oktober 2020

Kebijakan Asesmen Nasional

Kebijakan Asesmen Nasional

Berikut penjelasan mas menteri Nadiem Makarim tentang Asesmen Nasional sebagai pengganti Ujian Nasional 2021.


Peningkatan sistem evaluasi pendidikan adalah bagian dari kebijakan merdeka belajar, dengan tujuan utama mendorong mutu pembelajaran dan hasil belajar para murid. Untuk itu kemendikbud merancang kebijakan Asesmen Nasional yang dirancang tidak hanya sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional tetapi sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan.

Perubahan mendasar asesmen nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses dan hasil.
Potret layanan dan kinerja dari tiap sekolah ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi, mempercepat perbaikan mutu pendidikan di Indonesia.
Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu :

  1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
  1. Survey Karakter
  1. Survey Lingkungan Belajar
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dirancang untuk mengukur capaian murid dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi, sebagai bekal berkontribusi di masyarakat terlepas dari bidang kerja dan karir yang ingin mereka tekuni di masa yang akan datang. kompetensi literasi dan numerasi tidak mengecilkan mata pelajaran justru membantu murid mencerna bidang ilmu lain, terutama untuk mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan angka-angka. jadi kemampuan literasi dan numerasi akan berdampak terhadap penguasaan semua mata pelajaran.

Survey Karakter yang dirancang untuk mengukur capaian murid dari hasil belajar sosial emosional berupa pilar karakter  untuk mencetak profil pelajar pancasila, dengan enam indikator utama yaitu ; beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia, kebinekaan global, kemandirian, gotong royong, bernalar kritis, dan kreativitas.

Survey Lingkungan Belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pembelajaran di lingkungan sekolah. 
Asesmen Nasional 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar/Baseline dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah maupun murid. Kemendikbud akan menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan di setiap sekolah dan daerah. sehingga harus dipahami bahwa asesmen nasional 2021 tidak memerlukan persiapan-persiapan khusus maupun tambahan yang justru akan menjadi beban psikologis tersendiri. 

Mari kita sama-sama mendukung asesmen nasional mulai dari 2021 sebagai bagian dari reformasi pendidikan Indonesia.

Senin, 05 Oktober 2020

SELAMAT HARI GURU SEDUNIA

REFLEKSI HARI GURU SEDUNIA

5 Oktober 2020

Kawan,
Sudah berapa lamakah predikat itu kita sandang,
Jika ditanya apa saja suka dukamu, niscaya banyak cerita disana.
Ketika dihitung berapa banyak murid yang sudah pernah kita didik, pastinya tidak sedikit jumlahnya bukan.

Namun, 
Bagaimana jika kita ditanya sudah sejauh mana karyamu memaknai dunia ?  
Sudah berapa kali kita melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam praktik keseharian kita ?
Adakah langkah kita yang menginspirasi murid-murid kita dan lingkungan sekitar kita ?

Mari kita merefleksi diri, awali dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, lanjutkan hal yang terjeda. 
Bergeraklah terus menginspirasi dunia sekitar kita,
Tidaklah perlu kita menunggu perubahan yang datangnya dari "atas", lakukan saja dulu bagian kita, kemudian lihat maknanya untuk dunia !

Selamat Hari Guru Sedunia Kawanku,
Teruslah bergerak menjadi bagian dalam transformasi pendidikan, 
Untuk mewujudkan merdeka belajar !


by : Jajang


Sabtu, 26 September 2020

BRAINSTORMING AND SHARING

Gambaran diri kita tergantung dari cara pandang kita terhadap diri sendiri. sekitar kita memantulkan apa yang kita interpretasikan. 

Optimisme dibentuk dari pikiran-pikiran positif kita, karenanya selalu berpikir positif akan menggugah optimisme. sebaliknya jika kita hanya memikirkan hal-hal negatif tentang diri kita maka sekitar kita akan memantulkan rasa pesimisme terhadap diri kita.

Karenanya positif thinking dan optimisme jauh lebih bermanfaat dibanding mengeluhkan hal-hal negatif di sekitar kita.

Mari bergerak dan tumbuh bersama !

 

  

TRANSFORMASI PENDIDIKAN

Transformasi Pendidikan adalah sebuah keniscayaan.

Transformasi pendidikan harus segera kita laksanakan demi kelangsungan masa depan bangsa dan negara. belajar dari sejarah, bahwa ada tiga elemen dasar yang perlu kita miliki dan lakukan dalam upaya mentransformasi pendidikan agar terjadi gerakan perubahan dan percepatan.

Mari kita cermati video berikut ini, kemudian mari kita refleksikan diri kita.

selamat berselancar !



Rabu, 23 September 2020

Video Project Based Learning dan Video Inquiry Based Learning

 Bapak/Ibu, silakan simak video berikut mengenai penjelasan tentang pembelajaran berbasis proyek.


Bapak/Ibu, silakan simak video berikut mengenai penjelasan tentang pembelajaran berbasis inkuiri.



Minggu, 20 September 2020

PROGRAM GURU PENGGERAK

PROGRAM GURU PENGGERAK KEMENDIKBUD 2020

Program Guru Penggerak merupakan rangkaian Program Merdeka Belajar seri ke-5 yang diluncurkan Kementrian Pendidikan pada masa Mas Menteri Nadiem Makarim

Berikut Penjelasannya :



Senin, 24 Agustus 2020

RAPAT PENGURUS MGMP IPS KOTA BEKASI SECARA VIRTUAL

 Memperhatikan perkembangan terakhir tentang pola pembelajaran dan kegiatan guru pada masa kebiasaan baru akibat Covid-19 sejak akhir tahun pelajaran 2019/2020 kami merasa perlu melakukan terobosan-terobosan diantaranya :

1. optimalisasi media online MGMP seperti blog dan atau Website

2. merencanakan Webinar sesuai kebutuhan anggota

3. persiapan regenerasi kepengurusan


Sabtu, 09 Mei 2020

NASKAH SIARAN RUANG GURU ON AIR RADIO DAKTA


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang rekan dakta serta anak-anak sekalian,
Halo apa kabar ?
sehat-sehat kan ?
Tetap di rumah, jaga kesehatan, atur pola makan dan istirat yang cukup yaa….
Mari kita awali pembelajaran kita dengan membaca basmallah, (yg lain silakan menyesuaikan) BISSMILLAHIRRAHMANNIRRAHIIM… .

Bapak punya pantun neh, dengarkan dulu ya… .
Cerita indah fatamorgana
Padahal aslinya biasa saja
Mari kita cegah corona
Dengan tinggal di rumah saja

Sejak dahulu zaman raja
Bangun keraton gunakan bata
Sambil tinggal di rumah saja
Dengarkan RG OA radio Dakta

Sebelum memulai pembelajaran kita, izinkan bapak memperkenalkan diri terlebih dahulu. nama bapak pak Jajang. Bapak adalah guru IPS yang bertugas SMP Negeri 41 Kota Bekasi, Pada kesempatan ini bapak akan melanjutkan pembelajaran terdahulu yang sudah disampaikan oleh ibu Paramita Dewi pada tanggal 22 April yang lalu.

KD         :    3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat kebangsaan.

TOPIK    :  PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN   DAN TUMBUHNYA SEMANGAT KEBANGSAAN 
SUB TOPIK :  Kondisi Masyarakat Masa Penjajahan (Di Buku Siswa Terdapat di Halaman 204-216)
Tujuan :
1)   Siswa mampu menganalisis Kondisi Masyarakat Masa Penjajahan;
2)   Siswa terampil menjelaskan Kondisi Masyarakat Masa Penjajahan sebagai akibat dari diberlakukannya kebijakan kolonial;
3)   Siswa mampu menerapkan sikap kritis terhadap Kondisi Masyarakat Masa Penjajahan untuk diterapkan pada Kehidupan sehari-hari.

Rekan dakta serta anak-anakku sekalian, Banyak yang bilang kalau belajar sejarah itu tidak penting-penting amat. Buat apa kita mempelajari kejadian yang sudah lewat ? Kenyataannya, apa yang kita nikmati saat ini adalah akibat dari kejadian-kejadian di masa lalu. Salah satunya, kita bisa bersekolah saat ini diawali dari peristiwa sejarah tempo dulu, yaitu politik etis. Nah itu segelintir dari peristiwa sejarah yang dapat kita nikmati sampai saat ini. Selain itu peristiwa sejarah dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan langkah di masa yang akan datang supaya peristiwa sejarah yang kurang baik tidak terulang.
Rekan Dakta serta anak-anaku sekalian, Tahukah kalian Apa yang dialami oleh Bangsa Kita setelah kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia. kondisi masyarakat Indonesia saat itu menurut beberapa sumber sejarah sungguh memprihatinkan mereka sangat  terbelakang, tertindas dan menderita.
Apa saja yang membuat hal itu terjadi ?
Hal tersebut diakibatkan oleh kebijakan pemerintah Hindia Belanda pada saat itu, diantaranya :
1.   Monopoli dan adu domba
Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat diterima dengan baik oleh rakyat Indonesia. Hubungan perdagangan tersebut kemudian berubah menjadi hubungan penguasaan atau penjajahan. VOC terus berusaha memperoleh kekuasaan yang lebih dari sekedar jual beli. Itulah yang memicu kekecewaan, kebencian, dan perlawanan fisik.
Pada awalnya, VOC meminta keistimewaan hak-hak dagang. Akan tetapi, dalam perkembangannya menjadi penguasaan pasar (monopoli). VOC menekan para raja untuk memberikan kebijakan perdagangan hanya dengan VOC. Akhirnya, VOC bukan hanya menguasai daerah perdagangan, tetapi juga menguasai politik atau pemerintahan.
Kalian tentu sering mendengar istilah monopoli. Apakah yang disebut monopoli ? Monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan. Bagaimanakah dampak monopoli ? Bagi pelaku perusahaan, monopoli sangat menguntungkan karena mereka dapat menentukan harga beli dan harga jual. Sebagai contoh, pada saat melakukan monopoli rempah-rempah di Indonesia, VOC membuat perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Isinya, setiap kerajaan hanya mengizinkan rakyat menjual hasil bumi kepada VOC. Karena produsen sudah dikuasai VOC, maka pada saat rempah-rempah dijual, harganya sangat rendah. Sebaliknya, VOC menjualnya kembali ke Eropa dengan harga yang sangat tinggi. Tentu kalian bertanya, mengapa kerajaan-kerajaan di Indonesia membiarkan VOC memonopoli perdagangan ? Semua itu terjadi karena keterpaksaan. Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk menandatangani kontrak monopoli dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah politik adu domba atau dikenal devide et impera. Siapa yang diadu domba ? Adu domba yang dilakukan Belanda dapat terjadi terhadap kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain, atau antarpejabat kerajaan. Apa tujuan Belanda melakukan adu domba?
Belanda berharap akan terjadi permusuhan antarbangsa Indonesia, sehingga terjadi perang antarkerajaan. Belanda juga terlibat dalam konflik internal yang terjadi di kerajaan. Pada saat terjadi perang antarkerajaan, Belanda mendukung salah satu kerajaan yang berperang. Demikian halnya saat terjadi konflik di dalam kerajaan,
Belanda akan mendukung salah satu pihak. Setelah pihak yang didukung Belanda menang, Belanda akan meminta balas jasa. Belanda biasanya meminta imbalan berupa monopoli perdagangan atau penguasaan atas beberapa lahan atau daerah.
Akibat monopoli, rakyat Indonesia sangat menderita. Mengapa demikian? Dengan adanya monopoli, rakyat tidak memiliki kebebasan menjual hasil bumi mereka. Mereka terpaksa menjual hasil
bumi hanya kepada VOC. VOC dengan kekuasaannya membeli hasil bumi rakyat Indonesia dengan harga yang sangat rendah. Padahal apabila rakyat menjual kepada pedagang lain, harganya bisa jauh lebih tinggi. VOC mengalami kebangkrutan pada akhir abad XVIII. Korupsi dan manajemen perusahaan yang kurang baik menjadi penyebab utama kebangkrutan VOC. Akhirnya, tanggal 13 Desember 1799, VOC dibubarkan. Mulai tanggal 1 Januari 1800, Indonesia menjadi jajahan Pemerintah Belanda, atau sering disebut masa Pemerintahan Hindia
Belanda. Mulai periode inilah Belanda secara resmi menjalankan pemerintahan kolonial dalam arti yang sebenarnya.
Itu tadi kebijakan colonial yang pertama, selanjutnya …
2.   Kerja paksa
Kerja paksa jaman Belanda disebut Rodi. Kerja rodi adalah suatu jenis kerja paksa yang diterapkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda yang berupa pengerahan tenaga rakyat untuk membangun infrastruktur sipil atau militer demi kepentingan pengekalan pemerintahan kolonial itu sendiri. Berbeda dengan kerja paksa yang menggunakan tenaga tawanan atau tahanan, kerja rodi cenderung mengunakan "Rakyat Bebas" dan kadang masih mendapatkan upah, walau sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Kerja rodi ini oleh pemerintahan Kolonial Belanda diperhalus istilahnya menjadi "Kerja Wajib Negara" atau "Heerendiensten".
Bentuk kerja yang harus dilakukan oleh rakyat yang sedang kerja rodi misalnya, mendayung perahu, membuat fasilitas jalan atau jembatan, membangun benteng pertahanan, kerja blandong (penebangan kayu), dan kerja di perkebunan pemerintah.
Kerja Rodi diberlakukan ketika Daendels memerintah. Keinginan utama Daendels adalah agar masyarakat Indonesia mau bekerja untuk kepentingan Belanda. Herman Williem Daendels adalah seorang pemimpin yang dipilih oleh Belanda untuk memerintah daerah Indonesia, terutama wilayah Jawa. Untuk mewujudkan keinginannya dan keinginan Belanda itu, dia membentuk beberapa langkah yang akan membawa pengaruh ke dalam bidang pertahanan, bidang keamanan dan juga administrasi.
Dalam hal bidang pertahanan dan keamanan, Daendels melakukan beberapa kegiatan untuk mencapai tujuannya, seperti membangun benteng-benteng pertahanan baru dan juga membangun pangkalan angkatan laut di daerah Ujungkulon dan Anyer.
Selain itu, masih ada juga tindakan-tindakan Daendels yang lainnya seperti meningkatkan jumlah tentara, dan membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1100 km. Kegiatan ini mengubah image Daendels. Dulu, dia dikenal sebagai seorang pemuda yang memegang teguh semboyan Revolusi Prancis, setelah semua itu terjadi, dia menjadi seorang pemuda yang kejam dan diktator.
Daendels menyuruh semua rakyat untuk melakukan kerja Rodi. Ketika pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan, banyak rakyat yang meninggal. Kerja Rodi pembangunan pangkalan UjungKulon membuat rakyat sulit mencapainya. Tempat pembuatan jalan tersebut penuh dengan nyamuk malaria sehingga tidak sedikit rakyat Indonesia yang meninggal ketika pelaksanaan program itu.
Rekan dakta dan anak-anaku sekalian pernahkah mendengar jalan cadas pangeran ? itu salah satu bukti peristiwa sejarah yang masih bisa kita gunakan sampai saat ini. Jalan Cadas Pangeran merupakan bagian dari rangkaian jalan raya Anyer-Panarukan. Disana terdapat monument bersejarah yang dilambangkan dengan peristiwa bersalaman yang unik antar Pangeran Kornel (Pangeran Kusumadinata IX; penguasa Kabupaten Sumedang, (1791-1828) dengan Deandels. Dimana Pangeran Kornel bersalaman dengan tangan kiri, tangan kanannya menghunus keris Naga Sasra seraya menantang Deandels berduel. 
demikian tadi kebijakan colonial yang kedua, selanjutnya …
3.   Sewa tanah
Sistem sewa tanah terapkan oleh Thomas Stamford Raffles setelah mengambil alih kekuasaan dari belanda.  Thomas Stamford Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur EIC di Indonesia. Ia memegang pemerintahan selama lima tahun (1811-1816) dengan membawa perubahan berasas liberal. Setelah Inggris berhasil menguasai Indonesia kemudian memerintahkan Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia dan memulai tugasnya pada tanggal 19 Oktober 1811.
Raffles banyak mengadakan perubahan-perubahan, baik di bidang ekonomi maupun pemerintahan. Raffles bermaksud menerapkan politik kolonial seperti yang dijalankan oleh Inggris di India. Kebijakan Daendels yang dikenal dengan nama Contingenten diganti dengan sistem sewa tanah (Landrent). Sistem sewa tanah disebut juga sistem pajak tanah. Rakyat atau para petani harus membayar pajak sebagai uang sewa, karena semua tanah dianggap milik negara.


Pokok-pokok sistem sewa tanah(Landrent) adalah sebagai berikut :
1)   Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan.
2)   Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara bupati.
3)   Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah sebagai pemilik tanah.
Pemerintahan Raffles didasarkan atas prinsip-prinsip liberal yang hendak mewujudkan kebebasan dan kepastian hukum. Prinsip kebebasan mencakup kebebasan menanam dan kebebasan perdagangan. Kesejahteraan hendak dicapainya dengan memberikan kebebasan dan jaminan hukum kepada rakyat sehingga tidak menjadi korban kesewenang-wenangan para penguasa.
Dalam pelaksanaannya, sistem sewa tanah di Indonesia mengalami kegagalan, karena:
1)   sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang luasnya berbeda,
2)   sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah,
3)   terbatasnya jumlah pegawai, dan
4)   masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang.
namun demikian ada kebijakan Raffles Dalam bidang pengetahuan yang membawa dampak baik bagi bangsa kita, Raffles menetapkan kebijakan berupa:
1)   Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan berbagai penelitian ilmiah di Indonesia.
2)   Raffles bersama Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai sebagai bunga raksasa dan terbesar di dunia. Bunga tersebut diberinya nama ilmiah Rafflesia Arnoldi.
3)   Raffles menulis buku “History of Java” dan merintis pembangunan Kebun Raya Bogor sebagai kebun biologi yang mengoleksi berbagai jenis tanaman di Indonesia bahkan dari berbagai penjuru dunia.
Kebun Raya Bogor merupakan hasil peristiwa sejarah yang juga masih bisa kita nikmati sampai sekarang. Siapa diantara kalian yang sudah berkunjung kesana ? yang belum silakan berkunjung setelah corona berlalu ya.
demikianlah kebijakan colonial Rafles, selanjutnya …
4.   Tanam paksa
Cultuurstelsel yang oleh sejarawan Indonesia disebut sebagai Sistem Tanam Paksa adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditas ekspor, khususnya kopitebuteh, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial.
Berikut isi aturan tanam paksa :
1)    Tuntutan kepada setiap rakyat Indonesia agar menyediakan tanah pertanian untuk cultuurstelsel tidak melebihi 20% atau seperlima bagian dari tanahnya untuk ditanami jenis tanaman perdagangan.
2)    Pembebasan tanah yang disediakan untuk cultuurstelsel dari pajak, karena hasil tanamannya dianggap sebagai pembayaran pajak.
3)    Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan bekerja di perkebunan milik pemerintah Belanda atau di pabrik milik pemerintah Belanda selama 66 hari atau seperlima tahun.
4)    Waktu untuk mengerjakan tanaman pada tanah pertanian untuk Culturstelsel tidak boleh melebihi waktu tanam padi atau kurang lebih 3 (tiga) bulan
5)    Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada rakyat
6)    Kerusakan atau kerugian sebagai akibat gagal panen yang bukan karena kesalahan petani seperti bencana alam dan terserang hama, akan di tanggung pemerintah Belanda
7)    Penyerahan teknik pelaksanaan aturan tanam paksa kepada kepala desa
Pada praktiknya peraturan itu dapat dikatakan tidak berarti karena seluruh wilayah pertanian wajib ditanami tanaman laku ekspor dan hasilnya diserahkan kepada pemerintahan Belanda. Wilayah yang digunakan untuk praktik cultuurstelstel pun tetap dikenakan pajak. Warga yang tidak memiliki lahan pertanian wajib bekerja selama setahun penuh di lahan pertanian.
Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Petani yang pada zaman VOC wajib menjual komoditas tertentu pada VOC, kini harus menanam tanaman tertentu dan sekaligus menjualnya dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah Belanda. Aset tanam paksa inilah yang memberikan sumbangan besar pada zaman keemasan kolonialis liberal Hindia Belanda pada 1835 hingga 1940.
Akibat sistem yang memakmurkan dan menyejahterakan negeri Belanda ini, Van den Bosch selaku penggagas dianugerahi gelar Graaf oleh raja Belanda, pada 25 Desember 1839.
Cultuurstelsel kemudian dihentikan setelah muncul berbagai kritik dengan dikeluarkannya UU Agraria dan UU Gula 1870, yang mengawali era liberalisasi ekonomi dalam sejarah penjajahan Indonesia.
Itulah beberapa kebijakan colonial yang menyengsarakan rakyat, selanjutnya …

5.   Politik Etis
Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan bumiputera. Pemikiran ini merupakan kritik terhadap politik tanam paksa. Munculnya kaum Etis yang dipelopori oleh Pieter Brooshooft (wartawan Koran De Locomotief) dan C.Th. van Deventer (politikus) ternyata membuka mata pemerintah kolonial untuk lebih memperhatikan nasib para bumiputera yang terbelakang.
Pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina yang baru naik tahta menegaskan dalam pidato pembukaan Parlemen Belanda, bahwa pemerintah Belanda mempunyai panggilan moral dan hutang budi terhadap bangsa bumiputera di Hindia Belanda. Ratu Wilhelmina menuangkan panggilan moral tersebut ke dalam kebijakan politik etis, yang terangkum dalam program Trias Van deventer yang meliputi:
1.    Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan dan bendungan untuk keperluan pertanian.
2.    Imigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi.
3.    Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan.
Banyak pihak menghubungkan kebijakan baru politik Belanda ini dengan pemikiran dan tulisan-tulisan Van Deventer yang diterbitkan beberapa waktu sebelumnya, sehingga Van Deventer kemudian dikenal sebagai pencetus politik etis ini.
Kebijakan pertama dan kedua disalahgunakan oleh Pemerintah Belanda dengan membangun irigasi untuk perkebunan-perkebunan Belanda dan emigrasi dilakukan dengan memindahkan penduduk ke daerah perkebunan Belanda untuk dijadikan pekerja rodi. Hanya pendidikan yang berarti bagi bangsa Indonesia.
Pengaruh politik etis dalam bidang pengajaran dan pendidikan sangat berperan dalam pengembangan dan perluasan dunia pendidikan dan pengajaran di Hindia Belanda. Sejak itulah berdiri sekolah-sekolah, baik untuk kaum priyayi maupun rakyat biasa yang hampir merata di daerah-daerah.
Kalangan pendukung politik etis merasa prihatin terhadap bumiputera yang mendapatkan diskriminasi sosial-budaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka berusaha menyadarkan kaum bumiputera agar melepaskan diri dari belenggu feodal dan mengembangkan diri menurut model Barat, yang mencakup proses emansipasi dan menuntut pendidikan ke arah swadaya.
Rekan Dakta serta anak-anaku sekalian, Secara tidak langsung, kita dapat menikmati pendidikan saat ini tidak terlepas dari peristiwa sejarah yang melatarbelakanginya. Demikianlah pentingnya belajar sejarah agar kita menjadi bangsa yang besar. Ir Soekarno sebagai bapak bangsa kita pernah berkata “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya”. Nah bagaimana kita bisa menghargai jasa para pahlawan jika kita tidak tahu sejarah.

Baiklah Rekan Dakta serta anak-anaku sekalian, tibalah kita pada penghujung pembelajaran hari ini,  Poin-poin pembelajaran yang dapat kita simpulkan diantaranya :
1)   Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan sangatlah menderita, hal ini lebih dikarenakan masyarakat kita pada saat itu masih terbelakang.
2)   Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan mengalami berbagai perubahan kebijakan yang lebih cenderung merugikan, namun demikian terdapat pula hal-hal yang positif bagi kehidupan bangsa kita di kemudian hari.
3)   Sikap kritis kita terhadap Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan sehingga dapat kita terapkan Pada Kehidupan sehari-hari adalah : belajarlah dengan rajin, gunakan kesempatan untuk meraih cita-cita sehingga bangsa kita menjadi bangsa yang maju di berbagai bidang sehingga kita tidak mungkin lagi mengalami penjajahan oleh bangsa lain di berbagai sector seperti peristiwa dulu.

Rekan Dakta dan anak-anaku sekalian, pembelajaran IPS khususnya sejarah saat ini tidak lagi menitik beratkan pada hapalan nama-nama, tanggal, dan tokoh. namun lebih mengarah pada proses berpikir tingkat tinggi, yaitu pengetahuan didapat dari berbagai proses belajar untuk dikembangkan dengan cara berfikir kritis sehingga menghadirkan solusi.

Untuk itu jika ada yang ingin bertanya silakan sampaikan jika masih ada waktu, namun jika tidak cukup waktu silakan sampaikan pertanyaan kalian melalui DM Instagram @jajang_smd
Kalian juga bisa mengakses video pembelajaran di chanel Yutube : jajang gen71
Sebelum berpisah bapak sampaikan lagi sebuah pantun berikut ;
Si mamat membeli pulsa,
Pada hari jum’at legi,
Selamat menunaikan ibadah puasa,
Sampai kita berjumpa lagi.

SALAM IPS
SALAM SEHAT
SATY SAVE
STAY AT HOME

Wassalamu Alaikum wr.wb.


PERTANYAAN :
1.   Setiap peristiwa selalu mengakibatkan dua hal yaitu baik dan buruk. Apa saja akibat baik/Manfaat yang bisa kita petik dari peristiwa sejarah pemberlakuan berbagai kebijakan pada masa penjajahan ?
2.   Bagaimana cara kami menerapkan sikap kritis terhadap Kondisi Masyarakat Masa Penjajahan untuk diterapkan pada Kehidupan sehari-hari saat ini ?
3.   Mengapa VOC dibubarkan/bangkrut, bukankah VOC menguntungkan Belanda ?

JAWABAN :
1.   akibat baik/Manfaat yang bisa kita petik dari peristiwa sejarah pemberlakuan berbagai kebijakan pada masa penjajahan diantaranya adalah : masyarakat kita jadi mengenal beragam komoditas pertanian dan perkebunan, masyarakat kita jadi mengenal system mata uang dalam kegiatan ekonomi; kita memiliki peninggalan-peninggalan sejarah yang masih bisa kita gunakan diantaranya kebun raya bogor; jaringan rel KA; jalan raya Anyer-Panarukan; UU Agraria; dsb.  
2.   cara menerapkan sikap kritis terhadap Kondisi Masyarakat Masa Penjajahan untuk diterapkan pada Kehidupan sehari-hari saat ini dapat berupa : Indonesia disinyalir tahun 2045 akan mengalami bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif akan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk usia non produktif. Hal ini menjadikan Indonesia potensial menjadi Negara maju. Namun demikian jika SDM tidak berkualitas akan menjadi sebaliknya yaitu menjadi beban pembangunan. Siapa saja para pelaku bonus demografi tersebut ? tentunya adalah rekan dakta dan kalian anak-anak murid bapak. Oleh karenanya supaya kita tidak menjadi beban pembangunan kita harus semakin rajin belajar supaya bangsa pengetahuan kita bertambah, perkaya wawasan dengan sering berdiskusi baik dengan rekan2 maupun narasumber lain, terbuka pada perubahan namun tetap memelihara jati diri senagai bangsa sehingga kita menjadi bangsa yang maju di segala bidang dan mampu bersaing dengan Negara lain di dunia.
3.   VOC dibubarkan/bangkrut karena :
a)  kepemimpinan VOC kental dengan unsur korupsi dan suap.
b)  Banyak pemimpin VOC yang menyelewengkan kekuasaan dengan menerapkan gaya hidup mewah.
c)  Banyak biaya yang dikeluarkan karena terlibat banyak perang, salah satunya adalah perang melawan Sultan Hasanuddin, perang Diponegoro, dll
d)  Kalah bersaing dengan kongsi dagang Inggris (EIC) dan Prancis (CDI).
e)  Terlalu mencampuri kewenangan pribumi.
VOC yang dibentuk tanggal 20 Maret 1602 dan resmi dibubarkan pada 31 Desember 1799 (197 tahun)

Profil

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Label