IKUTILAH LOMBA BLOG DALAM RANGKA MEMERIAHKAN BULAN BAHASA DAN SUMPAH PEMUDA
Silakan buka dan pelajari link berikut !
AYO KITA IKUT REKAN-REKAN !
EPISODE PANDEMI
PENDIDIK DI TENGAH PANDEMIK
(Perangi Covid-19 dengan Diam di Rumah)
Hari pendidikan nasional Tahun
ini memang luar biasa. Kita memperingatinya dalam suasana yang berbeda dari
biasanya, hal ini karena kita sedang berjuang. Berjuang untuk diri kita, demi kelangsungan
hidup kita, demi keluarga kita, demi anak didik kita, demi rekan sejawat kita,
demi sebangsa kita, bahkan demi umat manusia di seluruh dunia. Ungkapan tersebut mungkin terasa hiperbola namun
hal itu nyata, menuntut kita waspada terhadap segala kemungkinan. Mengusahakan
setiap kesempatan untuk mempertahankan keselamatan adalah wajib hukumnya.
Adalah Covid-19 virus yang wabahnya bermula dari
China pada awal kemunculannya hanya disebut sebagai 2019-novel coronavirus (2019-nCoV) alias virus corona tipe baru.
Namun seiring waktu badan kesehatan dunia World
Health Organization (WHO)
akhirnya memberikan nama resmi untuk virus corona ini, yaitu Covid-19. Menurut
WHO, Covid-19 merupakan kepanjangan dari coronavirus
disease that was discovered in 2019. Artinya, penyakit virus corona yang
ditemukan pada 2019. Sejak kali pertama ditemukan di Wuhan, China, pada akhir
Desember 2019. virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi jutaan penduduk bumi. Data
Worldometers menunjukkan, hingga Jumat (1/5/2020) pagi, jumlah kasus Covid-19
tercatat 3.302.909 kasus. Artinya, lebih dari 3,3 juta orang terinfeksi virus
corona jenis baru. Sementara, sebanyak 233.765 orang meninggal dunia, dan angka
pasien sembuh berjumlah lebih dari 1 juta orang, tepatnya 1.038.390. Berdasarkan data Worldometers, berikut 10
negara dengan jumlah kasus terbanyak :
1) Amerika
Serikat: 1.094.277 kasus, 63.815 orang meninggal dunia, dan 151.784 orang
sembuh;
2) Spanyol:
239.639 kasus, 24.543 orang meninggal dunia, dan 137.984 orang sembuh;
3) Italia:
205.463 kasus, 27.967 orang meninggal dunia, dan 75.945 orang sembuh;
4) Inggris:
171.253 kasus, 26.771 orang meninggal dunia;
5) Perancis:
167.178 kasus, 24.376 orang meninggal dunia, dan 49.476 orang sembuh;
6) Jerman:
163.009 kasus, 6.623 orang meninggal dunia, dan 123.500 orang sembuh;
7) Turki:
120.204 kasus, 3.174 orang meninggal dunia, dan 48.886 orang sembuh;
8) Rusia:
106.498 kasus, 1.073 orang meninggal dunia, dan 11.619 orang sembuh;
9) Iran:
94.640 kasus, 6.028 orang meninggal dunia, dan 75.103 orang sembuh;
10) Brazil:
85.380 kasus, 5.901 orang meninggal dunia, dan 35.935 orang sembuh.
Melihat data tersebut,
bisa dibilang penyebaran virus corona sangat cepat. Itulah mengapa, WHO juga
telah melabeli wabah virus corona sebagai pandemi atau pandemik, (menurut KBBI
: pandemi/pan·de·mi/ /pandémi/ n wabah yang berjangkit serempak di
mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas; pandemik/pan·de·mik/ /pandémik/ Dok 1 a tersebar
luas (tentang penyakit) di suatu kawasan, benua, atau di seluruh dunia; 2 n penyakit
epidemik yang tersebar luas).
Menurut WHO Covid-19
menular melalui orang yang telah terinfeksi virus corona. Penyakit dapat
menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang
terinfeksi virus ini bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah
benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat tersebut menyentuh
mata, hidung atau mulut mereka. Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan
kecil itu dihirup oleh seseorang ketika berdekatan dengan yang terinfeksi
corona. Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak 1 meter lebih dari orang yang
sakit.
Masih menurut WHO gejala
Covid-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa
pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit
tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini bersifat ringan dan terjadi secara
bertahap. Namun, beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala
apa pun dan tak merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih
dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang
mendapatkan Covid-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas. Orang yang
lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi,
masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin terkena penyakit serius. Orang
dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus mendapat perhatian medis.
Pemerintah Indonesia
melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah kasus
terkonfirmasi positif Covid-19 per hari ini Jumat (1/5) menjadi 10.551 setelah
ada penambahan 433 orang. Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh menjadi 1.591
setelah ada penambahan sebanyak 69 orang. Di sisi lain, jumlah kasus meninggal
setelah terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 800 setelah ada
penambagan sebanyak 8 orang. Demikian publish Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas
Nasional. https://covid19.go.id/.diakses
pada tanggal (2 Mei 2020).
Hampir seluruh sektor
kehidupan terguncang karenanya. Ekonomi, sosial budaya, politik, pendidikan,
bahkan peradaban. pemerintah di berbagai negara mengambil langkah lockdown, Italia, Inggris, Jerman, Spanyol,
India, bahkan Amerika Serikat. Pemerintah kita lebih memilih pembatasan sosial berskala
besar (PSBB) setelah sebelumnya menerapkan pembatasan sosial dan pembatasan
fisik. Kantor-kantor pemerintah banyak yang memberlakukan bekerja dari rumah atau lebih familiar dengan
istilah Work From Home (WFH) bagi
para pegawainya, semua sektor pendidikan formal, informal, maupun non formal
menghentikan kegiatan tatap muka langsung. Semua tingkatan pendidikan formal
mulai dari sekolah dasar sampai
perguruan tinggi mengalihkan proses belajar mengajarnya dengan cara Belajar
Dari Rumah (BDR). Perusahaan banyak yang diminta memberentikan kegiatan
usahanya kecuali bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan pangan dan
kesehatan serta distribusi. Armada transportasi baik konpensional maupun daring
dibatasi operasionalnya, bahkan kegiatan sosial dan keagamaan yang sifatnya
membuat orang banyak berkumpul dilarang, kegiatan beribadah di tempat-tempat
ibadah dibatasi, sehingga seolah-olah seluruh sektor kehidupan lumpuh.
Dalam bidang pendidikan
peristiwa ini terasa sangat berpengaruh. bagaimana tidak, kegiatan belajar
mengajar yang menjadi rutinitas bertemunya pelajar dan pengajar tidak dapat
dilaksanakan. Menteri pendidikan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Coronavirus Disease (Covid- 19). Ada lima hal yang menjadi poin surat edaran
yang ditujukan kepada gubernur dan bupati/wali kota tersebut, yaitu tentang
pembatalan Ujian Nasional (UN) tahun 2020; proses Belajar Dari Rumah (BDR);
Ujian Sekolah untuk kelulusan, Kenaikan Kelas, dan Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB).
Sehubungan dengan hal
tersebut para guru dihadapkan pada situasi baru, kondisi abnormal namun
dituntut tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pendidik.
Perubahanpun terjadi dalam tempo cepat. Para pendidik dituntut tetap bisa
membimbing para siswanya dengan berbagai cara dan berbagai media belajar jarak
jauh. Bagi sebagian pendidik yang sudah terbiasa menggunakan media pembelajaran
daring tentu hal ini tidak begitu menjadi hambatan, namun bagi sebagian lagi
dan ini rata-rata kebanyakan para pendidik kita masih belum terampil dalam
teknik operasionalnya. Hampir semua mengenal pembelajaran daring seperti Google
Classroom, Edmodo, Quiper, Rumah Belajar, Ruang Guru, dan lain-lain. Namun baru
pada tataran mengenal, belum terbiasa melaksanakan. Maka saat inilah waktu yang
tepat untuk bergerak maju bersama membuat pergerakan secara masif.
Pada prosesnya
bermunculan para pendidik penggerak seperti harapan mas menteri kita, dan hal
ini memaksa yang lainnya untuk belajar mencoba, meniru, memodifikasi, dan
menggabungkan berbagai pengalaman untuk dilaksanakan dengan berbagai
dinamikanya. Beberapa para pendidik kreatif berinovasi mencoba banyak hal baru
baik dilakukan secara perseorangan maupun kelompok. Tanpa disadari hal ini
menimbulkan cara baru, metode baru, pengalaman baru, euphoria baru, bahkan bisa
dikatakan membentuk peradaban baru, peradaban digital dengan segala kelebihan
dan kekurangannya.
Bertepatan
dengan hari pendidikan nasional tahun ini yang diperingati pada tanggal 2 Mei
2020, penulis mencoba membuat penelitian sederhana dengan cara menyebar angket
wawancara google form kepada guru-guru di berbagai daerah melalui media sosial watsapp group dengan harapan mendapatkan
gambaran secara utuh bangaimana kondisi para pendidik di tengah pandemik ini.
Berikut ini rangkuman tanggapan dari para pendidik tersebut.
Hal yang pertama
ditanyakan adalah; bagaimana pandangan bapak/ibu tentang pandemik Covid-19 ? berikut
ikhtisar jawaban para responden.
Wabah Pandemi Covid-19
yang sekarang kita hadapi sungguh mencengangkan dunia. Bagaimana tidak, semua
lapisan negara terdampak tanpa kecuali termasuk Negara-negara maju tumbang
menghadapi Covid-19. Italia, Inggris, Jerman, Spanyol, Arab Saudi, bahkan
Amerika Serikat. Covid-19 membawa perubahan terhadap berbagai bidang, salah
satunya pendidikan. Selama ini yang kita ketahui pembelajaran adalah kegiatan
yang dilaksanakan di dalam kelas. Namun semenjak pandemik Covid-19 PBM
dilaksanakan melalui sistem daring. Sistem ini lumayan efektif walaupun belum
bisa fix secara keseluruhan sesuai harapan. Contohnya pada saat diberikan tugas
melalui google classroom tidak semua siswa yang mengerjakan tugas. Sehingga
untuk mendapatkan nilai tugas, guru harus mencari tahu nomer handphone siswa
dan menjapri satu persatu. Tapi sistem ini lumayan membantu saat pandemik ini,
meski demikian berharap pandemik ini segera berlalu. Rindu mengajar di depan
kelas, rindu ingin menyapa para peserta didik secara face to face.
Menurut saya pandemik Covid-19
ini sangat menghambat pergerakan perekonomian dan banyak menyebabkan manusia
Indonesia kehilangan pekerjaan. Menurut saya pandemi Covid-19 ini sangat
menyedihkan kita, karena rutinitas yang biasa kita lakukan terhambat oleh beberapa
kebijakan yang mengharuskan kita stay at
home, akhirnya kita harus melaksanakan Work
from home. Pandemik Covid-19 ini berdampak ke seluruh dunia termasuk
Indonesia, tidak hanya masalah kesehatan yg membuat kita harus lebih menjaga
diri, tetapi memukul masalah ekonomi, yang bila pandemik ini lebih dari lima
bulan dapat membuat Indonesia tenggelam ke dalam resesi yang berkepanjangan.
Sekarang saja di bulan ketiga, sudah banyak gelombang PHK terjadi, semoga
masalah ini cepat terselesaikan.
Sebagian berpendapat, ini
benar benar wabah sebagai ujian untuk manusia di bumi ini adalah teguraan dari Allah.
bagaimana kita memperlakukan bumi yang kita tempati selama ini. Bentu Allah
meng kalibrasi bumi-Nya. Alhamdulillah saya diajarkan untuk tidak sombong
karena saya di bumi hanyalah hamba bukan tuan. Covid-19 virus yang berbahaya,
namun mengajarkan kita banyak hal. Salah satunya bahwa pola hidup kita harus
sehat. Pandemik Covid-19 ini sangat menguji kesabaran kita. Pandemik Covid-19
adalah musibah berupa wabah penyakit yang melanda seluruh dunia yang harus
segera disikapi dengan cepat dan tepat karena wabah penyakit ini sangat
berbahaya dan mematikan. Penyebarannya yang cepat harus segera dihentikan.
Butuh kesadaran dan kerja sama pemerintah dan masyarakat dalam memutus rantai
penyebarannya. Yaitu dengan mematuhi anjuran pemerintah agar tetap dirumah,
rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker dan banyak mendekatkan
diri kepada Alloh SWT.
Covid-19 adalah virus
yang bisa menginfeksi sistem pernapasan yang menyebabkan infeksi organ pernapasan,
seperti flu. Namun virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat,
seperti infeksi paru-paru (pneumonia). dan harus kita atasi segera secara
menyeluruh, sehingga mata rantai penyebaran cepat putus. Sebagian lain mengatakan,
pandangan saya tentang pandemik Covid-19, adalah kita tetap mematuhi himbauan untuk
tetap dirumah, kalau tidak ada hal mendesak jangan keluar rumah atau
berpergian. Kita lagi mendapat ujian dari Allah SWT makanya kita harus banyak
berzikir, merenung, dan meningkatkan ibadah lebih bagus lagi.
Hal kedua yang
ditanyakan, apakah kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemik Covid-19
sudah tepat ? berikut ini tanggapa responden.
Sejauh ini menurut saya
sudah tepat, dan sudah cukup efektif untuk diterapkan di Indonesia. Untuk
memutus mata rantai penyebarannya memang dengan cara yang sudah ditetapkan
pemerintah. PSBB sudah tepat hanya harus diimbangi dengan pemberian dana untuk
makan mohon pemerintah memperhatikan kebutuhan pokok masyarakat, dan memperhatikan
kesra guru guru Indonesia.
Cukup tepat jika
masyarakat disiplin namun tingkat pendidikan yg berbeda beda sehingga memandang
masalah ini dengan berbeda-beda. Tapi agak sedikit kecewa karena ternyata
pemerintah pusat malah mengizikan masuk TKA Cina ditengah kondisi rakyatnya
banyak yang menganggur akibat Covid-19 ini. Karena masih ada pihak yang belum
bisa secara total mengikuti anjuran pemerintah disebabkan masalah ekonomi dan
sosial yang harus segera di carikan solusinya. Pemerintah saat ini memberlakukan
social distancing kepada masyarakat
dimana kebijakan ini diharapkan akan meminimalisir penyebaran virus corona.
Hampir tepat, namun
menurut saya adanya keterlambatan dalam penanganan, seandainya pemerintah lebih
tegas menginstruksikan lockdown dari
awal tentu tidak akan bnyak memakan korban seperti sekarang ini. Untuk Negara
seluas Indonesia dengan beraneka ragam latar pendidikan dan pekerjaaan
masyarakatnya. Pemerintah sangat hati-hati dalam mengambil kebijakan
penanggulangan covid 19 karena terkait anggaran negara, jangan sampai terjadi rush atau penjarahaan yang mengakibatkan
situasi semakin memburuk. Kebijakan saat ini yang diterapkan sangat hati-hati
dan terukur semoga langkah pemerintah didukung oleh rakyatnya dan salin bahu
membahu membantu pemerintah melawan wabah ini.
Berikut ini tanggapan
responden ketika ditanyakan, bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang PSBB ?
PSBB adalah suatu program
yang bagus untuk mengurangi resiko penularan Corona. hal ini harus ditaati dan
diterapkan secara disiplin oleh semua pihak untuk memutus penyebaran Covid 19. Namun
harus dipersiapkan matang pada saat diberlakukan pastikan masyarakat sudah
diberikan pasokan pangan bagi yang benar-benar terdampak sehingga tidak banyak
masyarakat mengeluh karena tidak bisa cari uang bagi yang berpenghasilan
harian. Karena kalau tidak begitu masyarakat akan semakin antusias untuk memanfaatkan
liburan dengan jalan-jalan dan pulang kampong. Maka harus diberikan sanksi kalau
ada yang melanggarya.
PSBB sudah bagus usaha
untuk memutus Covid-19, awal-awal kebijakan tersebut dikeluarkan ditanggapi dengan
baik oleh masyarakat, namun sejak beberap hari ini PSBB tidak berjalan
semestinya lagi, mngkin karena kejenuhan warga yang menuntut tetap harus
bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Satu sisi memang cukup baik
sebagai langkah pencegahan tetapi disisi lain menimbulkan keresahan di sebagian
sisi kehidupan masyarakat. PSBB harus dilaksanakan dengan ketat untuk
mengurangi dan mencegah penyebaran Covid-19. hanya masyarakat kita yang kurang
disiplin. Sosialisasi serta aturannya masih kurang jelas, sehingga masih ada yang
melanggar. PSBB salah satu upaya untuk memutus penyebaran Covid-19 yang
dampaknya sudah mulai terlihat kearah yang baik. Kalau itu solusi terbaik dari
pemimpin di Indonesia untuk warganya, saya patuh dan dukung. Mungkin pemerintah
harus mendukung sektor industri dengan insentif sehingga dapat meliburkan
karyawannya, dan program PSBB dapat berjalan dengan baik. Pentingnya kesadaran
dari masing masing individu dalam melaksanakan PSBB untuk menunjukkan bahwa
wabah Covid-19 adalah masalah yang nyata dan sangat serius. Namun dalam
penerapannya membutuhkan koordinasi para pembuat kebijakan dan lintas sektor
yang efektif, serta kebijakan yang sinkron.
Bagus, apalagi menurut
informasi dengan adanya PSBB ternyata lapisan ozon semakin baik, polusi udara
pun berkurang.
Bagaimana
tanggapan bapak/ibu terhadap kebijakan bidang pendidikan dalam menghadapi
pandemik Covid-19 ?
Pada umumnya partisipan
menganggap kebijakan kementrian pendidikan sudah tepat. Di tengah pandemik ini
pemberlakuan pembelajaran jarak jauh adalah salah satu solusi pemenuhan hak
peserta didik untuk tetap belajar dan memperoleh ilmu. Walau masih banyak
kekurangan karena model pembelajaran jarak jauh tidak bisa dijangkau oleh semua
peserta didik mengingat kemampuan sosial ekonomi peserta didik yang
berbeda-beda. kita dituntut untuk bersiap diri merespon dengan sikap dan
tindakan yang positif sekaligus selalu belajar hal-hal baru tentang proses
belajar mengajar online, berupaya mencari solusi bagi peserta didik agar tetap
belajar dan terpenuhi hak pendidikannya seperti prosedur dan kebijakan yang
digariskan kementrian pendidikan.
Sudah lumayan bagus,
siswa tetap belajar dirumah pembelajaran dilakukan dengan sistem online. Sudah
sesuai untuk mengatasi pembelajaran dikarenakan pandemi Covid-19 ini. Karena sekolah salah satu tempat yang paling
rentan untuk penyebarannya. Mengingat siswa lebih kurang 1000 orang dengan
latar belakang dan kebiasaan yang berbeda.
sekolah swasta agar dibantu karena banyak
orangtua murid yang pendapatan menurun drastis sehingga tidak bisa bayaran SPP,
sementara sekolah swasta butuh menggaji guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Seyogyanya diberikan gratis pulsa untuk daring sehingga tidak menggeluarkan
lagi dana untuk membeli pulsa yang akan menambah beban pengeluaran guru
pengajar.
Adanya peraturan
melaksanakan WFH dan juga diperbolehkannya penggunaan dana BOS khusus untuk
menanggulangi Covid-19, selain itu kebijakan UN dihapuskan dan kriteria
kelulusan diambil dari nilai raport 5 semester trakhir, sangat setuju, karena keselamatan
siswa, guru dan warga Indonesia lebih utama. tujuannya hanya satu memutus
penyebaraan Covid-19.
Kebijakan yang diambil
dalam bidang pendidikan ini sudah tepat dengan cara belajar dari rumah dengan
menggunakn online/daring, walau dilapangan masih ada kendala. Kalau itu solusi
terbaik dari pemimpin di Indonesia buat warganya saya patuh dan dukung. Rencana
pemerintah tepat dengan membuatkan program belajar dari rumah, belajar secara
online namun kegiatan di sekolah bukan hanya KBM sehingga masih mengharuskan
guru masih ke sekolah untuk menyelesaikan administrasi yang mendesak. Bagus,
karena jika tidak diliburkan, maka dapat menyebabkan virus Covid-19 lebih cepat
menyebar.
Apakah menurut bapak/ibu
kebijakan bidang pendidikan dalam menghadapi pandemik Covid-19 cukup efektif ?
berikan masukan !
Cukup efektif walaupun
tidak bisa dikatakan maksimal dalam penerapan KBM yang sesungguhnya karena
sistem bertatap muka tetap sangat penting dilakukan antara siswa dengan
pendidik. Lumayan efektif, kebijakan belajar dari rumah membuat siswa mahir
dalam menggunakan handphone ataupun laptop untuk pembelajaran. Efektif dikota tapi di desa kurang efektif karena
tidak ada internet. Siswa BDR merupakan langkah awal yang baik, namun tetap
harus ada sistem yang jelas jangan sampai guru hanya memberikan tugas saja
tanpa memberikan materi, kedepannya harus disiapkan untuk para guru dan siswa
apabila ada pandemik baik dalam skill guru daring jarak jauh demikian juga
siswa. walaupun sebenarnya masih kita temukan beberapa kendala, dan juga ada beberapa
sekolah yang siswanya minim dalam hal teknologi, yang terpenting sekarang adalah
keselamatan anak bangsa agar bisa menyongsong masa depan yang lebih gemilang.
Dari segi efektifitas
sudah cukup baik, namun mohon
diperhatikan juga kebutuhan para siswa kami banyak yang tidak mampu. Ada yang tidak
bisa beli pulsa, ada yang tidak punya HP. tidak semua peserta didik mempunyai
media dalam pelaksanaan pembelajaran. Prakteknya tidak semua pendidik menguasai
teknologi pembelajraan jarak jauh. menurut saya kalau semua sekolah mampu
e-learning dengan menerapkan e-learning yang benar (pembelajraan jarak jauh dengan
class online) akan sangat efektif dan
memungkinkan siswa mendapatkan materi dan pembelajraan yang konsisten dan
terukur. Karena sistem e-learning /class online yang benar sesuai standar class
online.
Belum efektif, masih ada
kendala, alasan pertama siswa belum terbiasa belajar online yang kedua tidak
semua siswa memiliki sarana dan kemampuan untuk belajar online. Untuk di
wilayah perkotaan, saya rasa cukup efektif karena pada PJJ tahap kedua dinas
pendidikan mulai memahami kondisi belajar siswa dimana perhari jadwal mata
pelajaran hanya diberikan satu mapel saja.
Adanya laporan BDR yang
harus disetorkan kepada pengawas sekolah setiap hari juga membuat kita tetap
mengajar tidak keluar dari koridor materi. Dalam situasi darurat seperti sekarang
ini tidak ada yang bisa dibilang tepat seratus persen, namun demikian kebijakan
pemerintah dalam bidang pendidikan dirasa sudah sesuai.
Belum, Perlu desain
perangkat pembelajaran jarak jauh yang bisa diakses oleh semua peserta didik
tanpa terkecuali dengan tanpa membebani peserta didik secara ekonomi. Misal
pemberian kuota gratis dan perbaikan jaringan agar peserta didik dan guru bisa
berkomunikasi melakukan PJJ dengan tanpa gangguan jaringan dan beban dari sisi
ekonomi.
Selanjutnya ditanyakan
kepada responden, apa saja hal baru yang dialami bapak/ibu akibat dari
kebijakan bidang pendidikan dalam menghadapi pandemik Covid-19 ? ini tanggapan
responden.
Bapak ibu guru mulai
banyak belajar tentang cara pengoperasian beberapa aplikasi di bidang
pendidikan otomatis menambah wawasan ilmu teknologi dan komunikasi. Salah
satunya jadi mengenal google classroom.
Melaksanakan pembelajaran
Jarak jauh harus lebih sabar menunggu tugas masuk dari anak murid. Ada rasa
kikuk dan agak tersendat menerapkan pembelajaran melalui internet tanpa
bertatap muka. bagi saya pribadi ini suatu tantangan untuk terus berkarya dengan
media pembelajaraan online. semakin banyak ide-ide membuat pembelajraan jarak jauh
yang menyengkan bagi siswa. Pembelajaran online memberikan pengajaran dari
jarak jauh/online merupakan hal yang pertama baru saya alami, jadi ke depan
saya harus banyak belajar lagi bagaimana cara yang baik dan tepat memberikan
pengajaran dengan cara online.
Belajar via online (website, google form, email)
intinya ilmu IT saya mulai terasah. Saya harus menginput nilai seluruh guru di
rumah yg dikirim via online. Mengenal beberapa sistem pembelajaran online. Transfer
knowledge bisa dilakukan dengan cara apapun asalkan tersedia jaringan internet
namun penanaman karakter oleh guru tidak bisa tergantikan dengan teknologi apapun.
Proses pembelajaran yang
berbeda karena kita tidak bisa leluasa berinteraksi dan memberikan materi
pelajaran karena terbatas oleh ruang dan waktu. Setelah pendidik mampu
menguasai berbagai sarana pembelajaran online, maka akan tercipta pemikiran
mengenai metode dan model pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah
dilakukan oleh pendidik. Misalnya, guru membuat konten video kreatif sebagai
bahan pengajaran.
Dalam PPDB, kami merasa
kesulitan dalam melaksanakan tes seleksi siswa baru, yang akhirnya ditetapkan
alternatif PPDB dan tes online.
Terbatasnya jam belajar karena dengan PJJ waktu yang kami tentukan tidak seperti
pembelajaran sebagaimana mestinya, sehingga beberapa guru ada yang kurang dalam
waktu pembelajarannya.
apa saja kendala untuk
melaksanakan kebijakan bidang pendidikan dalam menghadapi pandemik Covid-19 ?
Dari berbagai tanggapan
responden dapat disimpulkan bahwa kendala yang paling dirasakan adalah
kemampuan IT dan komputasi para pendidik, akses siswa terhadap internet, daya
dukung orang tua yang masih minimal, dan ketersediaan kuota internet itu
sendiri.
Secara sederhana terdapat
tiga kelompok pendidik dalam melaksanakan kebijakan bidang pendidikan dalam
menghadapi pandemik Covid-19 ini. Pertama adalah kelompok pendidik di perkotaan
Dalam PPDB, kami merasa kesulitan dalam melaksanakan tes seleksi siswa baru, yang
akhirnya ditetapkan alternatif PPDB dan tes online. Terbatasnya jam belajar karena
dengan PJJ waktu yang kami tentukan tidak seperti pembelajaran sebagaimana
mestinya, sehingga beberapa guru ada yang kurang dalam waktu pembelajarannya.
Bagi yang sudah akrab dan
terampil dalam IT sehingga kebijakan BDR tidaklah menjadi kendala besar. Kedua
adalah kelompok pendidik di daerah yang cenderung mayoritas baru mengenal
pembelajaran jarak jauh namun belum terbiasa melaksanakan moda daring. Ketiga
adalah kelompok pendidik yang ada di kota maupun di daerah namun enggan keluar
dari zona nyaman, mereka cenderung merasakan kekurangannya saja sehingga lambat
menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan.
Dari sisi siswa kendala
yang paling jamak adalah keterbatasan kuota internet. Dengan berbagai latar
belakan ekonomi orang tua yang rata-rata terdampak Covid-19 faktor kuota
internet ini paling banyak dikeluhkan. Selain itu terdapat pula kendala karena
siswa tidak memiliki gawai sendiri, gawai yang digunakan mereka adalah milik
orang tuanya. Kendala lainnya adalah buruknya sistem jaringan pada daerah atau
wilayah tertentu hingga sulit mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa
terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai.
Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh
guru.
Dari sisi orang tua,
tidak semua orang tua paham akan pentingnya PJJ sehingga kebanyakan dari para
orang tua tidak menyiapkan cukup waktu mendampingi putra-putrinya belajar di
rumah. Hal ini terjadi karena berbagai hal juga, semisal orang tua masih tetap
harus bekerja dari rumah, dengan terpaksa orang tua masih harus keluar rumah
demi memenuhi kebutuhan dasar keluarga, dan lain sebagainya. Ada pula orang tua
tidak mampu menyediakan perangkat yang dibutuhkan siswa, sehingga tidak semua
peserta didik memiliki perangkat seperti laptop ataupun handphone.
Ketika responden ditanya bagaimana
sebaiknya kita menyikapi pandemik Covid-19 ini ? berikut tanggapannya.
Taat, disiplin dengan
anjuran dan peraturan dari Pemerintah maupun pihak paramedis yang paham
terhadap solusi terbaik buat kita semua. Waspada namun tetap tenang tetap
dengan ikhtiar menjaga kebersihan diri dan keluarga Sabar dan tawaqal. guru
diberikan pengarahan tepat untuk mengajar dan siswa dalam belajar agar tidak
sibuk karena memegang alat komuniasi justru tidak belajar.
Kita menyikapi dengan
lapang dada, mngkin ini jawaban dari Tuhan agar kita smua memohon ampun atas
segala dosa, namun kita harus tetap waspada jangan sampai Covid-19 menimpa
orang-orang yang kita sayangi. Lakukanlah apa yang sudah menjadi kebijakan
pemerintah tentang Covid-19 ini. Tetap waspada, tetap tenang, positif thinking,
dan selalu berusaha menjaga kesehatan baik mental maupun fisik.
Dengan sikap sungguh-sungguh
dalam melaksanakan cara pencegahan agar tidak tertular dan menularkan wabah. kita
tetap selalu berdoa dan ikuti anjuran pemerintah.
Berusaha tenang, ikuti
semua prosedur kesehatan, meningkatkan imunitas tubuh, Sabar, ikhlas, semangat,
patuh sama anjuran pemerintah dan selalu bahagia. Kita harus kuat dan saling
mendukung satu sama lain meski kondisi berjauhan dengan saling mendoakan serta
lakukan yang terbaik di setiap tugas kita
Mengikuti anjuran pemerintah, ulil amri
kita, pakai masker, jaga jarak, segera cek kesehatan jika merasa tidak sehat,
dan tetap berpositif thinking terhadap Allah. Lebih mendekatkan diri kepada
Alloh SWT.
Sebagai pendidik kita diharuskan
untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus,selalu belajar
hal-hal baru, terutama Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas KBM
secara online. Dijalani dengan keadaan sadar dan selalu berdoa semoga semua ini
lekas berakhir.
bertepatan dengan hari
pendidikan nasional, bagaimana refleksi/pendapat/pandangan bapak/ibu terhadap
peristiwa pandemik Covid-19 ini khususnya terhadap pendidikan di Indonesia ?
Kita tetap semangat
memajukan pendidikan ,walaupun kita tidak bisa berkomunikas secara angsung. Tetap
semangat mendukung pembelajaran dengan menggunakan aplikasi pendidikan dan taat
terhadap surat Edaran Pemerintah untuk memutus tali penyebaran Covid-19. Semoga
pandemik Covid-19 cepat hilang dari muka Bumi kita, aamiin yaa robbal alamin.
Pandemik ini mengubah
sudut pandang kita tentang pendidikan. Membuat kita tergerak ternyata selama
ini kita telah tertinggal. Diluar sana mungkin orang telah terbiasa dengan
pembelajaran secara online. Hal ini membuat kita termotivasi untuk belajar
untuk menjadi guru yang lebih aktif dan kreatif. Masih banyak yang harus
diperbaiki dengan masih banyaknya siswa yang tidak tersetuh pembelajaran karena
kekurangan pendanaan pulsa dan juga kurangnya pengawasan orangtua mengakibatkan
banyak siswa yang melalaikan kewajiban belajarnya.
Covid-19 merupakan
peristiwa yang tidak kita inginkan, namun kita semua harus menghadapinya dengan
penuh kekompakan, walau kondisi seperti ini tetap saja pendidikan merupakan hak
anak bangsa yang harus kita berikan dengan baik, karena majunya suatu negara
tergantung mutu pendidikannya, upaya-upaya kebijakan yang sudah dilakukan oleh
Pemerintah harus kita dukung dengan penuh, kita yakin dengan kerjasam yang baik
tentu bisa menghadapi smua ini.
Terjadinya banyak
perubahan dari hal-hal yang sudah direncanakan sejak lama. Terjadinya perubahan
pembiasaan proses penilaian, apapun itu, pendidikan nasional tidak pernah surut
langkah. Tetap berusaha untuk bangkit dan menghidupkan karakter nasional bangsa
Indonesia yang tangguh.
Pasti ada hikmah dari
semua permasalahan. Haqqul yaqin kita semua bisa melewati dengan cara bersatu
melawan Covid-19. Berkaitan dengan pendidikan di masa pandemi ini mendekatkan
hubungan anak dengan orang tua, kemampuan IT siswa dan guru semakin terasah.
Di hari pendidikan
nasional, guru guru tetap bekerja dengan semangat mengajar secara online dan
berdoa semoga pandemik Covid-19 cepat berlalu. Peristiwa pandemik Covid-19 ini
menuntut guru untuk melek terhadap teknologi. Dan dibutuhkan semangat yng
tinggi dari semua pihak, baik guru, murid, maupun orang tua, karena
pembelajaran online ternyata tidak terikat dengan waktu. Kita harus memahami
kondisi siswa kita dimana tidak semua siswa memiliki kuota sehingga mereka
mengirim tugas kapan saja.
Pendidikan kalau dilaksanakan
oleh tri pusat pendidikan secara tepat dan baik maka dalam situasi dan kondisi
apapun pendidikan itu bisa kita laksanakan secara efektif. Pemerintah, guru,
dan masyarakat harus bersinergi dalam mengatasi Covid-19 dengan tidak
menyalahkan pihak manapun. Pendidkan anak bangsa adalah tanggung jawab kita
bersama. Semoga kedepannya pembelajaran Jarak Jauh bisa benar-benar efektif
agar tujuan Pendididkan Nasional untuk mencerdaskan anak bangsa tetap berjalan
dengan baik meski masih berada di tengah pandemik Covid-19 ini. Meningkatkan
kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan mengatasi
permasalahan proses pendidikan, disamping itu pendidik harus mampu menguasai
berbagai sarana pembelajaran online, maka akan tercipta pemikiran mengenai metode
dan model pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh
pendidik. Misalnya, guru membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran.
Dari jawaban para
responden tergambar jelas bahwa guru
atau pendidik memiliki pemahaman yang cukup baik tentang Covid-19, guru atau pendidik
memainkan peran penting dalam membantu masyarakat memahami tentang Covid-19 dan
mengatasi kecemasan mereka. Karena itu, guru harus aktif mencari informasi yang
benar dan bantu siswa agar tidak terperangkap hoax atau informasi yang salah. Guru harus mencontohkan
perilaku-perilaku yang melindungi diri dan orang lain sehingga pada gilirannya
dapat membawa dampak kepada masyarakat yang lebih luas. Bagaimanakah seharusnya
Guru sebagai pendidik di tengah berkecamuknya pandemi ini ?
Pertama, diam
di rumah namun tetap menjalankan tupoksi sebagai pendidik. Virus Corona
menyebar dengan cepat tanpa kita tahu pasti penyebarnya. Kita tidak tahu sama
sekali siapa diantara kita yang sudah terpapar atau belum. Oleh karena itu
bekerja dan belajar serta kegiatan lain lakukanlah dari rumah. Dengan tinggal
di rumah berarti kita sudah mengurangi peluang penyebaran virus Corona
tersebut. Makin banyak yang sadar pentingnya tetap tinggal di rumah dan
melakukannya maka akan semakin baik untuk memutus penyebaran virus ini. Dengan
tetap tinggal di rumah kita telah membantu paramedis secara tidak langsung,
karena banyaknya korban meninggal bukan karena tidak bisa diobati tapi lebih
pada daya tampung fasilitas kesehatan dan ketersediaan tenaga medis yang tidak
seimbang dengan pasien yang harus ditangani. Tetap tinggal di rumahpun berarti
kita sudah membantu pemerintah dalam mengendalikan, mengurangi, bahkan memutus
rantai penyebaran pandemik ini. Untuk itu menjadi sangat penting untuk tetap
tinggal di rumah. Bekerja dari rumah, belajar, dari rumah, serta beribadah di
rumah. Stay save, stay at home.
Namun demikian, tetap
tinggal di rumah bukan berarti liburan. Kita tetap harus melaksanakan tugas
pokok dan fungsi kita sebagai pendidik. Membimbing siswa Belajar Dari Rumah
(BDR) dengan segala moda pembelajaran jarak jauh. Ini hal baru, kebiasaan baru,
budaya baru, sehingga kita dituntut adapatif terhadap segala hal baru tadi.
Lakukan bimbingan Belajar Dari Rumah melalui berbagai flatform pembelajaran
online, semisal google classroom, rumah belajar, ruang guru, quiper school,
kahoot, quizziz, edmodo, dan sebagainya. Rasa-rasanya hal tersebut familiar di
telinga kita namun aktualisasinya sudah berapa flatform pembelajaran daring
yang sudah kita coba lakukan ?
Kedua,
diam di rumah tingkatkan kapasitas diri. Menurut KBBI, kapasitas/ka·pa·si·tas/ n 1 ruang
yang tersedia; daya tampung; 2 daya serap (panas, listrik, dan sebagainya); 3 keluaran
maksimum; kemampuan berproduksi; 4 El kemampuan kapasitor untuk
menghimpun muatan listrik (diukur dalam satuan farad). Kapasitas diri
seseorang terbentuk karena pola kegiatan yang rutin dilakukan dalam kurun waktu
yang relatif lama. Kapasitas diri seseorang dapat diupgrade, ditingkatkan
sampai pada level maksimal tergantung seberapa besar dan kuat usaha yang dilakukaknnya.
Jika selama ini sebelum pandemik Covid-19 mewabah kita masih enggan beranjak
dari zona nyaman, sudah merasa terbiasa dengan pembelajaran langsung dan jarang
mencoba atau bahkan tidak pernah mencoba moda pembelajaran yang bervariasi maka
inilah saatnya kita berubah. Keluar dari zona nyaman, banyak belajar hal baru
dan lakukan percobaan-percobaan yang segar. Jika kemarin-kemarin kita merasa
kekurangan waktu untuk berekspresi karena kita harus hadir di sekolah 37,5 – 40
jam setiap minggu, maka kini kita punya banyak waktu untuk mempelajari dan
mencoba mempraktekan berbagai hal.
Berbagai hal bisa kita
lakukan untuk meningkatkan kapasitas diri sebagai seorang pendidik. Dari mulai
meningkatkan keterampilan komputasi kita sampai meningkatkan penguasaan IT
tingkat lanjut. Tidak perlu berkecil hati ketika orang lain sudah terampil
sementara kita masih terbatas kemampuan kompuasinya, tidak juga meningkatkan
kapasitas diri ini hanya berarti melakukan ha-hal yang luar biasa, namun lebih
pada progress yang kita alami. Sebagai contoh, jika sebelumnya kemampuan kita
terbatas pada keterampilan word, exel, power point saja sekarang saatnya kita
mengoptimalkan penguasaan fungsi-fungsi pada word, exel, power point tersebut
yang sebelumnya tidak kita kuasai. Jika selama ini kita dibuatkan email oleh
rekan kita maka kini saatnya kita terampil membuat akun sendiri. Jika dulu kita
hanya seorang penikmat youtube, maka kini saatnya kita punya akun yutube
sendiri dengan flatform yang sesuai sebagai seorang pendidik. Kembangkan kapasitas
kita pada penguasaan berbagai moda pembelajaran online seperti google
classroom, edmodo, dojo, quiper school, quizizz, kahoot, zoom meeting, webinar,
dan lain sebagainya. Sehingga ketika kita keluar dari masa pandemik terlahir
dengan kapasitas diri yang ciamik.
Ketiga,
diam di rumah dan tetap produktif. Dikutif dari KBBI, Produktif/pro·duk·tif/ a 1 bersifat
atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar): perkebunan itu sangat
--; 2 mendatangkan (memberi hasil, manfaat, dan
sebagainya); menguntungkan: tabungan masyarakat dapat dipinjamkan
kembali untuk keperluan --; 3 Ling mampu menghasilkan terus dan
dipakai secara teratur untuk membentuk unsur-unsur baru: prefiks meng-
merupakan prefiks yang --;. Produktif sebagai seorang pendidik pada masa pandemik ini yang
dimaksud adalah bukan hanya yang terkait pembelajaran, namun segala hal positif
yang bersifat menghasilkan produk baru.
Produk
yang terkait pembelajaran seperti : membuat berbagai video pembelajaran yang
interaktif dengan memanfaatkan chanel youtube, google
classroom, edmodo, dan flatform lainnya. Menulis karya inovatif, base practice
pembelajaran jarak jauh atau karya tulis lainnya yang menginspiratif peserta
didik dan rekan-rekan pendidik lain. Mengikuti seminar online yang
diselenggarakan berbagai lembga pendidikan, dan lain sebagainya. Bisa
juga mencoba berpartisipasi dalam lomba karya tulis, lomba menulis pantun, dan
lomba menulis surat kepada menteri.
Kelima,
diam di rumah dan jadilah guru penggerak. Menurut mas menteri Guru Penggerak
adalah guru yang mengutamakan siswa dan belajar siswa dari hal lain, bahkan
dari karirnya sendiri. Menurutnya, menjadi guru penggerak berarti mengambil
tindakan tanpa disuruh. "Tanpa diperintahkan untuk melakukan yang terbaik
untuk muridnya”. Dalam situasi seperti ini kita para pendidik hendaknya
memiliki rasa keterpanggilan untuk mengupayakan hal terbaik untuk anak didik
kita. Ditambahkannya esensi pembelajaran dalam merdeka belajar adalah : banyak
Tanya, banyak coba, dan banyak karya. Oleh karenanya tidak tabu untuk
mencontek, mencontek dalam konteks meniru rekan guru lain dengan cara Amati
Tiru Modifikasi (ATM). Kwalitas guru itu yang terpenting, tidak bisa digantikan
teknologi. Tetapi guru yg berkualitas harus menguasai teknologi. Merdeka
belajar itu dimaknai sebagai aktivitas belajar yang memberikan banyak opsi dan
menemukan cara-cara baru yang inovatif dan terbarukan.
Pada akhirnya semua
terpulang kepada kita. sebagai seorang pendidik di tengah badai pandemik ini kita
bisa ambil bagian perangi Covid-19 dengan diam di rumah namun tetap menjalankan
tupoksi sebagai pendidik, meningkatkan kapasitas diri, produktif, dan menjadi
guru penggerak. Atau diam di rumah dan tidak melakukan apapun. Pilihan kita
dalam memerangi Covid-19 ini akan berdampak pada diri kita, sekolah kita, dan
dunia pendidikan kita pasca pandemik ini berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar