Wikipedia

Hasil penelusuran

TULISAN

IKUTILAH LOMBA BLOG DALAM RANGKA MEMERIAHKAN BULAN BAHASA DAN SUMPAH PEMUDA

Silakan buka dan pelajari link berikut !

https://www.gurupenggerakindonesia.com/ikutilah-lomba-blog-dalam-rangka-memeriahkan-bulan-bahasa-dan-sumpah-pemuda/

AYO KITA IKUT REKAN-REKAN !


EPISODE PANDEMI


PENDIDIK DI TENGAH PANDEMIK 

(Perangi Covid-19 dengan Diam di Rumah)


Hari pendidikan nasional Tahun ini memang luar biasa. Kita memperingatinya dalam suasana yang berbeda dari biasanya, hal ini karena kita sedang berjuang. Berjuang untuk diri kita, demi kelangsungan hidup kita, demi keluarga kita, demi anak didik kita, demi rekan sejawat kita, demi sebangsa kita, bahkan demi umat manusia di seluruh dunia.  Ungkapan tersebut mungkin terasa hiperbola namun hal itu nyata, menuntut kita waspada terhadap segala kemungkinan. Mengusahakan setiap kesempatan untuk mempertahankan keselamatan adalah wajib hukumnya.  

Adalah Covid-19 virus yang wabahnya bermula dari China pada awal kemunculannya hanya disebut sebagai 2019-novel coronavirus (2019-nCoV) alias virus corona tipe baru. Namun seiring waktu badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) akhirnya memberikan nama resmi untuk virus corona ini, yaitu Covid-19. Menurut WHO, Covid-19 merupakan kepanjangan dari coronavirus disease that was discovered in 2019. Artinya, penyakit virus corona yang ditemukan pada 2019. Sejak kali pertama ditemukan di Wuhan, China, pada akhir Desember 2019. virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi jutaan penduduk bumi. Data Worldometers menunjukkan, hingga Jumat (1/5/2020) pagi, jumlah kasus Covid-19 tercatat 3.302.909 kasus. Artinya, lebih dari 3,3 juta orang terinfeksi virus corona jenis baru. Sementara, sebanyak 233.765 orang meninggal dunia, dan angka pasien sembuh berjumlah lebih dari 1 juta orang, tepatnya 1.038.390.  Berdasarkan data Worldometers, berikut 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak :

1)      Amerika Serikat: 1.094.277 kasus, 63.815 orang meninggal dunia, dan 151.784 orang sembuh;

2)      Spanyol: 239.639 kasus, 24.543 orang meninggal dunia, dan 137.984 orang sembuh;

3)      Italia: 205.463 kasus, 27.967 orang meninggal dunia, dan 75.945 orang sembuh;

4)      Inggris: 171.253 kasus, 26.771 orang meninggal dunia;

5)      Perancis: 167.178 kasus, 24.376 orang meninggal dunia, dan 49.476 orang sembuh;

6)      Jerman: 163.009 kasus, 6.623 orang meninggal dunia, dan 123.500 orang sembuh;

7)      Turki: 120.204 kasus, 3.174 orang meninggal dunia, dan 48.886 orang sembuh;

8)      Rusia: 106.498 kasus, 1.073 orang meninggal dunia, dan 11.619 orang sembuh;

9)      Iran: 94.640 kasus, 6.028 orang meninggal dunia, dan 75.103 orang sembuh;

10)  Brazil: 85.380 kasus, 5.901 orang meninggal dunia, dan 35.935 orang sembuh.

Melihat data tersebut, bisa dibilang penyebaran virus corona sangat cepat. Itulah mengapa, WHO juga telah melabeli wabah virus corona sebagai pandemi atau pandemik, (menurut KBBI : pandemi/pan·de·mi/ /pandémi/ n wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas; pandemik/pan·de·mik/ /pandémik/ Dok 1 a tersebar luas (tentang penyakit) di suatu kawasan, benua, atau di seluruh dunia; 2 n penyakit epidemik yang tersebar luas).

Menurut WHO Covid-19 menular melalui orang yang telah terinfeksi virus corona. Penyakit dapat menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh seseorang ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona. Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak 1 meter lebih dari orang yang sakit.

Masih menurut WHO gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini bersifat ringan dan terjadi secara bertahap. Namun, beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tak merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang mendapatkan Covid-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas. Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin terkena penyakit serius. Orang dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus mendapat perhatian medis.

Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per hari ini Jumat (1/5) menjadi 10.551 setelah ada penambahan 433 orang. Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh menjadi 1.591 setelah ada penambahan sebanyak 69 orang. Di sisi lain, jumlah kasus meninggal setelah terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 800 setelah ada penambagan sebanyak 8 orang. Demikian publish Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional. https://covid19.go.id/.diakses pada tanggal (2 Mei 2020).

Hampir seluruh sektor kehidupan terguncang karenanya. Ekonomi, sosial budaya, politik, pendidikan, bahkan peradaban. pemerintah di berbagai negara mengambil langkah lockdown, Italia, Inggris, Jerman, Spanyol, India, bahkan Amerika Serikat. Pemerintah kita lebih memilih pembatasan sosial berskala besar (PSBB) setelah sebelumnya menerapkan pembatasan sosial dan pembatasan fisik. Kantor-kantor pemerintah banyak yang memberlakukan  bekerja dari rumah atau lebih familiar dengan istilah Work From Home (WFH) bagi para pegawainya, semua sektor pendidikan formal, informal, maupun non formal menghentikan kegiatan tatap muka langsung. Semua tingkatan pendidikan formal mulai dari  sekolah dasar sampai perguruan tinggi mengalihkan proses belajar mengajarnya dengan cara Belajar Dari Rumah (BDR). Perusahaan banyak yang diminta memberentikan kegiatan usahanya kecuali bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan pangan dan kesehatan serta distribusi. Armada transportasi baik konpensional maupun daring dibatasi operasionalnya, bahkan kegiatan sosial dan keagamaan yang sifatnya membuat orang banyak berkumpul dilarang, kegiatan beribadah di tempat-tempat ibadah dibatasi, sehingga seolah-olah seluruh sektor kehidupan lumpuh.

Dalam bidang pendidikan peristiwa ini terasa sangat berpengaruh. bagaimana tidak, kegiatan belajar mengajar yang menjadi rutinitas bertemunya pelajar dan pengajar tidak dapat dilaksanakan. Menteri pendidikan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid- 19). Ada lima hal yang menjadi poin surat edaran yang ditujukan kepada gubernur dan bupati/wali kota tersebut, yaitu tentang pembatalan Ujian Nasional (UN) tahun 2020; proses Belajar Dari Rumah (BDR); Ujian Sekolah untuk kelulusan, Kenaikan Kelas, dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Sehubungan dengan hal tersebut para guru dihadapkan pada situasi baru, kondisi abnormal namun dituntut tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pendidik. Perubahanpun terjadi dalam tempo cepat. Para pendidik dituntut tetap bisa membimbing para siswanya dengan berbagai cara dan berbagai media belajar jarak jauh. Bagi sebagian pendidik yang sudah terbiasa menggunakan media pembelajaran daring tentu hal ini tidak begitu menjadi hambatan, namun bagi sebagian lagi dan ini rata-rata kebanyakan para pendidik kita masih belum terampil dalam teknik operasionalnya. Hampir semua mengenal pembelajaran daring seperti Google Classroom, Edmodo, Quiper, Rumah Belajar, Ruang Guru, dan lain-lain. Namun baru pada tataran mengenal, belum terbiasa melaksanakan. Maka saat inilah waktu yang tepat untuk bergerak maju bersama membuat pergerakan secara masif.

Pada prosesnya bermunculan para pendidik penggerak seperti harapan mas menteri kita, dan hal ini memaksa yang lainnya untuk belajar mencoba, meniru, memodifikasi, dan menggabungkan berbagai pengalaman untuk dilaksanakan dengan berbagai dinamikanya. Beberapa para pendidik kreatif berinovasi mencoba banyak hal baru baik dilakukan secara perseorangan maupun kelompok. Tanpa disadari hal ini menimbulkan cara baru, metode baru, pengalaman baru, euphoria baru, bahkan bisa dikatakan membentuk peradaban baru, peradaban digital dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Bertepatan dengan hari pendidikan nasional tahun ini yang diperingati pada tanggal 2 Mei 2020, penulis mencoba membuat penelitian sederhana dengan cara menyebar angket wawancara google form kepada guru-guru di berbagai daerah melalui media sosial watsapp group dengan harapan mendapatkan gambaran secara utuh bangaimana kondisi para pendidik di tengah pandemik ini. Berikut ini rangkuman tanggapan dari para pendidik tersebut.

Hal yang pertama ditanyakan adalah; bagaimana pandangan bapak/ibu tentang pandemik Covid-19 ? berikut ikhtisar jawaban para responden.

Wabah Pandemi Covid-19 yang sekarang kita hadapi sungguh mencengangkan dunia. Bagaimana tidak, semua lapisan negara terdampak tanpa kecuali termasuk Negara-negara maju tumbang menghadapi Covid-19. Italia, Inggris, Jerman, Spanyol, Arab Saudi, bahkan Amerika Serikat. Covid-19 membawa perubahan terhadap berbagai bidang, salah satunya pendidikan. Selama ini yang kita ketahui pembelajaran adalah kegiatan yang dilaksanakan di dalam kelas. Namun semenjak pandemik Covid-19 PBM dilaksanakan melalui sistem daring. Sistem ini lumayan efektif walaupun belum bisa fix secara keseluruhan sesuai harapan. Contohnya pada saat diberikan tugas melalui google classroom tidak semua siswa yang mengerjakan tugas. Sehingga untuk mendapatkan nilai tugas, guru harus mencari tahu nomer handphone siswa dan menjapri satu persatu. Tapi sistem ini lumayan membantu saat pandemik ini, meski demikian berharap pandemik ini segera berlalu. Rindu mengajar di depan kelas, rindu ingin menyapa para peserta didik secara face to face.

Menurut saya pandemik Covid-19 ini sangat menghambat pergerakan perekonomian dan banyak menyebabkan manusia Indonesia kehilangan pekerjaan. Menurut saya pandemi Covid-19 ini sangat menyedihkan kita, karena rutinitas yang biasa kita lakukan terhambat oleh beberapa kebijakan yang mengharuskan kita stay at home, akhirnya kita harus melaksanakan Work from home. Pandemik Covid-19 ini berdampak ke seluruh dunia termasuk Indonesia, tidak hanya masalah kesehatan yg membuat kita harus lebih menjaga diri, tetapi memukul masalah ekonomi, yang bila pandemik ini lebih dari lima bulan dapat membuat Indonesia tenggelam ke dalam resesi yang berkepanjangan. Sekarang saja di bulan ketiga, sudah banyak gelombang PHK terjadi, semoga masalah ini cepat terselesaikan.

Sebagian berpendapat, ini benar benar wabah sebagai ujian untuk manusia di bumi ini adalah teguraan dari Allah. bagaimana kita memperlakukan bumi yang kita tempati selama ini. Bentu Allah meng kalibrasi bumi-Nya. Alhamdulillah saya diajarkan untuk tidak sombong karena saya di bumi hanyalah hamba bukan tuan. Covid-19 virus yang berbahaya, namun mengajarkan kita banyak hal. Salah satunya bahwa pola hidup kita harus sehat. Pandemik Covid-19 ini sangat menguji kesabaran kita. Pandemik Covid-19 adalah musibah berupa wabah penyakit yang melanda seluruh dunia yang harus segera disikapi dengan cepat dan tepat karena wabah penyakit ini sangat berbahaya dan mematikan. Penyebarannya yang cepat harus segera dihentikan. Butuh kesadaran dan kerja sama pemerintah dan masyarakat dalam memutus rantai penyebarannya. Yaitu dengan mematuhi anjuran pemerintah agar tetap dirumah, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker dan banyak mendekatkan diri kepada Alloh SWT.

Covid-19 adalah virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan yang menyebabkan infeksi organ pernapasan, seperti flu. Namun virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). dan harus kita atasi segera secara menyeluruh, sehingga mata rantai penyebaran cepat putus. Sebagian lain mengatakan, pandangan saya tentang pandemik Covid-19, adalah kita tetap mematuhi himbauan untuk tetap dirumah, kalau tidak ada hal mendesak jangan keluar rumah atau berpergian. Kita lagi mendapat ujian dari Allah SWT makanya kita harus banyak berzikir, merenung, dan meningkatkan ibadah lebih bagus lagi.

Hal kedua yang ditanyakan, apakah kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemik Covid-19 sudah tepat ? berikut ini tanggapa responden.

Sejauh ini menurut saya sudah tepat, dan sudah cukup efektif untuk diterapkan di Indonesia. Untuk memutus mata rantai penyebarannya memang dengan cara yang sudah ditetapkan pemerintah. PSBB sudah tepat hanya harus diimbangi dengan pemberian dana untuk makan mohon pemerintah memperhatikan kebutuhan pokok masyarakat, dan memperhatikan kesra guru guru Indonesia.

Cukup tepat jika masyarakat disiplin namun tingkat pendidikan yg berbeda beda sehingga memandang masalah ini dengan berbeda-beda. Tapi agak sedikit kecewa karena ternyata pemerintah pusat malah mengizikan masuk TKA Cina ditengah kondisi rakyatnya banyak yang menganggur akibat Covid-19 ini. Karena masih ada pihak yang belum bisa secara total mengikuti anjuran pemerintah disebabkan masalah ekonomi dan sosial yang harus segera di carikan solusinya. Pemerintah saat ini memberlakukan social distancing kepada masyarakat dimana kebijakan ini diharapkan akan meminimalisir penyebaran virus corona.

Hampir tepat, namun menurut saya adanya keterlambatan dalam penanganan, seandainya pemerintah lebih tegas menginstruksikan lockdown dari awal tentu tidak akan bnyak memakan korban seperti sekarang ini. Untuk Negara seluas Indonesia dengan beraneka ragam latar pendidikan dan pekerjaaan masyarakatnya. Pemerintah sangat hati-hati dalam mengambil kebijakan penanggulangan covid 19 karena terkait anggaran negara, jangan sampai terjadi rush atau penjarahaan yang mengakibatkan situasi semakin memburuk. Kebijakan saat ini yang diterapkan sangat hati-hati dan terukur semoga langkah pemerintah didukung oleh rakyatnya dan salin bahu membahu membantu pemerintah melawan wabah ini.

Berikut ini tanggapan responden ketika ditanyakan, bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang PSBB ?

PSBB adalah suatu program yang bagus untuk mengurangi resiko penularan Corona. hal ini harus ditaati dan diterapkan secara disiplin oleh semua pihak untuk memutus penyebaran Covid 19. Namun harus dipersiapkan matang pada saat diberlakukan pastikan masyarakat sudah diberikan pasokan pangan bagi yang benar-benar terdampak sehingga tidak banyak masyarakat mengeluh karena tidak bisa cari uang bagi yang berpenghasilan harian. Karena kalau tidak begitu masyarakat akan semakin antusias untuk memanfaatkan liburan dengan jalan-jalan dan pulang kampong. Maka harus diberikan sanksi kalau ada yang melanggarya.

PSBB sudah bagus usaha untuk memutus Covid-19, awal-awal kebijakan tersebut dikeluarkan ditanggapi dengan baik oleh masyarakat, namun sejak beberap hari ini PSBB tidak berjalan semestinya lagi, mngkin karena kejenuhan warga yang menuntut tetap harus bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Satu sisi memang cukup baik sebagai langkah pencegahan tetapi disisi lain menimbulkan keresahan di sebagian sisi kehidupan masyarakat. PSBB harus dilaksanakan dengan ketat untuk mengurangi dan mencegah penyebaran Covid-19. hanya masyarakat kita yang kurang disiplin. Sosialisasi serta aturannya masih kurang jelas, sehingga masih ada yang melanggar. PSBB salah satu upaya untuk memutus penyebaran Covid-19 yang dampaknya sudah mulai terlihat kearah yang baik. Kalau itu solusi terbaik dari pemimpin di Indonesia untuk warganya, saya patuh dan dukung. Mungkin pemerintah harus mendukung sektor industri dengan insentif sehingga dapat meliburkan karyawannya, dan program PSBB dapat berjalan dengan baik. Pentingnya kesadaran dari masing masing individu dalam melaksanakan PSBB untuk menunjukkan bahwa wabah Covid-19 adalah masalah yang nyata dan sangat serius. Namun dalam penerapannya membutuhkan koordinasi para pembuat kebijakan dan lintas sektor yang efektif, serta kebijakan yang sinkron.

Bagus, apalagi menurut informasi dengan adanya PSBB ternyata lapisan ozon semakin baik, polusi udara pun berkurang.

Bagaimana tanggapan bapak/ibu terhadap kebijakan bidang pendidikan dalam menghadapi pandemik Covid-19 ?

Pada umumnya partisipan menganggap kebijakan kementrian pendidikan sudah tepat. Di tengah pandemik ini pemberlakuan pembelajaran jarak jauh adalah salah satu solusi pemenuhan hak peserta didik untuk tetap belajar dan memperoleh ilmu. Walau masih banyak kekurangan karena model pembelajaran jarak jauh tidak bisa dijangkau oleh semua peserta didik mengingat kemampuan sosial ekonomi peserta didik yang berbeda-beda. kita dituntut untuk bersiap diri merespon dengan sikap dan tindakan yang positif sekaligus selalu belajar hal-hal baru tentang proses belajar mengajar online, berupaya mencari solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak pendidikannya seperti prosedur dan kebijakan yang digariskan kementrian pendidikan.

Sudah lumayan bagus, siswa tetap belajar dirumah pembelajaran dilakukan dengan sistem online. Sudah sesuai untuk mengatasi pembelajaran dikarenakan pandemi Covid-19 ini.  Karena sekolah salah satu tempat yang paling rentan untuk penyebarannya. Mengingat siswa lebih kurang 1000 orang dengan latar belakang dan kebiasaan yang berbeda.

sekolah swasta agar dibantu karena banyak orangtua murid yang pendapatan menurun drastis sehingga tidak bisa bayaran SPP, sementara sekolah swasta butuh menggaji guru dan tenaga kependidikan lainnya. Seyogyanya diberikan gratis pulsa untuk daring sehingga tidak menggeluarkan lagi dana untuk membeli pulsa yang akan menambah beban pengeluaran guru pengajar.

Adanya peraturan melaksanakan WFH dan juga diperbolehkannya penggunaan dana BOS khusus untuk menanggulangi Covid-19, selain itu kebijakan UN dihapuskan dan kriteria kelulusan diambil dari nilai raport 5 semester trakhir, sangat setuju, karena keselamatan siswa, guru dan warga Indonesia lebih utama. tujuannya hanya satu memutus penyebaraan Covid-19.

Kebijakan yang diambil dalam bidang pendidikan ini sudah tepat dengan cara belajar dari rumah dengan menggunakn online/daring, walau dilapangan masih ada kendala. Kalau itu solusi terbaik dari pemimpin di Indonesia buat warganya saya patuh dan dukung. Rencana pemerintah tepat dengan membuatkan program belajar dari rumah, belajar secara online namun kegiatan di sekolah bukan hanya KBM sehingga masih mengharuskan guru masih ke sekolah untuk menyelesaikan administrasi yang mendesak. Bagus, karena jika tidak diliburkan, maka dapat menyebabkan virus Covid-19 lebih cepat menyebar.

Apakah menurut bapak/ibu kebijakan bidang pendidikan dalam menghadapi pandemik Covid-19 cukup efektif ? berikan masukan !

Cukup efektif walaupun tidak bisa dikatakan maksimal dalam penerapan KBM yang sesungguhnya karena sistem bertatap muka tetap sangat penting dilakukan antara siswa dengan pendidik. Lumayan efektif, kebijakan belajar dari rumah membuat siswa mahir dalam menggunakan handphone ataupun laptop untuk pembelajaran. Efektif  dikota tapi di desa kurang efektif karena tidak ada internet. Siswa BDR merupakan langkah awal yang baik, namun tetap harus ada sistem yang jelas jangan sampai guru hanya memberikan tugas saja tanpa memberikan materi, kedepannya harus disiapkan untuk para guru dan siswa apabila ada pandemik baik dalam skill guru daring jarak jauh demikian juga siswa. walaupun sebenarnya masih kita temukan beberapa kendala, dan juga ada beberapa sekolah yang siswanya minim dalam hal teknologi, yang terpenting sekarang adalah keselamatan anak bangsa agar bisa menyongsong masa depan yang lebih gemilang.

Dari segi efektifitas sudah cukup baik, namun  mohon diperhatikan juga kebutuhan para siswa kami banyak yang tidak mampu. Ada yang tidak bisa beli pulsa, ada yang tidak punya HP. tidak semua peserta didik mempunyai media dalam pelaksanaan pembelajaran. Prakteknya tidak semua pendidik menguasai teknologi pembelajraan jarak jauh. menurut saya kalau semua sekolah mampu e-learning dengan menerapkan e-learning yang benar (pembelajraan jarak jauh dengan class online) akan sangat efektif dan memungkinkan siswa mendapatkan materi dan pembelajraan yang konsisten dan terukur. Karena sistem e-learning /class online yang benar sesuai standar class online.

Belum efektif, masih ada kendala, alasan pertama siswa belum terbiasa belajar online yang kedua tidak semua siswa memiliki sarana dan kemampuan untuk belajar online. Untuk di wilayah perkotaan, saya rasa cukup efektif karena pada PJJ tahap kedua dinas pendidikan mulai memahami kondisi belajar siswa dimana perhari jadwal mata pelajaran hanya diberikan satu mapel saja.

Adanya laporan BDR yang harus disetorkan kepada pengawas sekolah setiap hari juga membuat kita tetap mengajar tidak keluar dari koridor materi. Dalam situasi darurat seperti sekarang ini tidak ada yang bisa dibilang tepat seratus persen, namun demikian kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dirasa sudah sesuai.

Belum, Perlu desain perangkat pembelajaran jarak jauh yang bisa diakses oleh semua peserta didik tanpa terkecuali dengan tanpa membebani peserta didik secara ekonomi. Misal pemberian kuota gratis dan perbaikan jaringan agar peserta didik dan guru bisa berkomunikasi melakukan PJJ dengan tanpa gangguan jaringan dan beban dari sisi ekonomi.

Selanjutnya ditanyakan kepada responden, apa saja hal baru yang dialami bapak/ibu akibat dari kebijakan bidang pendidikan dalam menghadapi pandemik Covid-19 ? ini tanggapan responden.

Bapak ibu guru mulai banyak belajar tentang cara pengoperasian beberapa aplikasi di bidang pendidikan otomatis menambah wawasan ilmu teknologi dan komunikasi. Salah satunya jadi mengenal google classroom.

Melaksanakan pembelajaran Jarak jauh harus lebih sabar menunggu tugas masuk dari anak murid. Ada rasa kikuk dan agak tersendat menerapkan pembelajaran melalui internet tanpa bertatap muka. bagi saya pribadi ini suatu tantangan untuk terus berkarya dengan media pembelajaraan online. semakin banyak ide-ide membuat pembelajraan jarak jauh yang menyengkan bagi siswa. Pembelajaran online memberikan pengajaran dari jarak jauh/online merupakan hal yang pertama baru saya alami, jadi ke depan saya harus banyak belajar lagi bagaimana cara yang baik dan tepat memberikan pengajaran dengan cara online.

Belajar via online (website, google form, email) intinya ilmu IT saya mulai terasah. Saya harus menginput nilai seluruh guru di rumah yg dikirim via online. Mengenal beberapa sistem pembelajaran online. Transfer knowledge bisa dilakukan dengan cara apapun asalkan tersedia jaringan internet namun penanaman karakter oleh guru tidak bisa tergantikan dengan teknologi apapun.

Proses pembelajaran yang berbeda karena kita tidak bisa leluasa berinteraksi dan memberikan materi pelajaran karena terbatas oleh ruang dan waktu. Setelah pendidik mampu menguasai berbagai sarana pembelajaran online, maka akan tercipta pemikiran mengenai metode dan model pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh pendidik. Misalnya, guru membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran.

Dalam PPDB, kami merasa kesulitan dalam melaksanakan tes seleksi siswa baru, yang akhirnya ditetapkan alternatif  PPDB dan tes online. Terbatasnya jam belajar karena dengan PJJ waktu yang kami tentukan tidak seperti pembelajaran sebagaimana mestinya, sehingga beberapa guru ada yang kurang dalam waktu pembelajarannya.

apa saja kendala untuk melaksanakan kebijakan bidang pendidikan dalam menghadapi pandemik Covid-19 ?

Dari berbagai tanggapan responden dapat disimpulkan bahwa kendala yang paling dirasakan adalah kemampuan IT dan komputasi para pendidik, akses siswa terhadap internet, daya dukung orang tua yang masih minimal, dan ketersediaan kuota internet itu sendiri.

Secara sederhana terdapat tiga kelompok pendidik dalam melaksanakan kebijakan bidang pendidikan dalam menghadapi pandemik Covid-19 ini. Pertama adalah kelompok pendidik di perkotaan Dalam PPDB, kami merasa kesulitan dalam melaksanakan tes seleksi siswa baru, yang akhirnya ditetapkan alternatif PPDB dan tes online. Terbatasnya jam belajar karena dengan PJJ waktu yang kami tentukan tidak seperti pembelajaran sebagaimana mestinya, sehingga beberapa guru ada yang kurang dalam waktu pembelajarannya.

Bagi yang sudah akrab dan terampil dalam IT sehingga kebijakan BDR tidaklah menjadi kendala besar. Kedua adalah kelompok pendidik di daerah yang cenderung mayoritas baru mengenal pembelajaran jarak jauh namun belum terbiasa melaksanakan moda daring. Ketiga adalah kelompok pendidik yang ada di kota maupun di daerah namun enggan keluar dari zona nyaman, mereka cenderung merasakan kekurangannya saja sehingga lambat menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan.

Dari sisi siswa kendala yang paling jamak adalah keterbatasan kuota internet. Dengan berbagai latar belakan ekonomi orang tua yang rata-rata terdampak Covid-19 faktor kuota internet ini paling banyak dikeluhkan. Selain itu terdapat pula kendala karena siswa tidak memiliki gawai sendiri, gawai yang digunakan mereka adalah milik orang tuanya. Kendala lainnya adalah buruknya sistem jaringan pada daerah atau wilayah tertentu hingga sulit mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru.

Dari sisi orang tua, tidak semua orang tua paham akan pentingnya PJJ sehingga kebanyakan dari para orang tua tidak menyiapkan cukup waktu mendampingi putra-putrinya belajar di rumah. Hal ini terjadi karena berbagai hal juga, semisal orang tua masih tetap harus bekerja dari rumah, dengan terpaksa orang tua masih harus keluar rumah demi memenuhi kebutuhan dasar keluarga, dan lain sebagainya. Ada pula orang tua tidak mampu menyediakan perangkat yang dibutuhkan siswa, sehingga tidak semua peserta didik memiliki perangkat seperti laptop ataupun handphone.

Ketika responden ditanya bagaimana sebaiknya kita menyikapi pandemik Covid-19 ini ? berikut tanggapannya.

Taat, disiplin dengan anjuran dan peraturan dari Pemerintah maupun pihak paramedis yang paham terhadap solusi terbaik buat kita semua. Waspada namun tetap tenang tetap dengan ikhtiar menjaga kebersihan diri dan keluarga Sabar dan tawaqal. guru diberikan pengarahan tepat untuk mengajar dan siswa dalam belajar agar tidak sibuk karena memegang alat komuniasi justru tidak belajar.

Kita menyikapi dengan lapang dada, mngkin ini jawaban dari Tuhan agar kita smua memohon ampun atas segala dosa, namun kita harus tetap waspada jangan sampai Covid-19 menimpa orang-orang yang kita sayangi. Lakukanlah apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah tentang Covid-19 ini. Tetap waspada, tetap tenang, positif thinking, dan selalu berusaha menjaga kesehatan baik mental maupun fisik.

Dengan sikap sungguh-sungguh dalam melaksanakan cara pencegahan agar tidak tertular dan menularkan wabah. kita tetap selalu berdoa dan ikuti anjuran pemerintah.

Berusaha tenang, ikuti semua prosedur kesehatan, meningkatkan imunitas tubuh, Sabar, ikhlas, semangat, patuh sama anjuran pemerintah dan selalu bahagia. Kita harus kuat dan saling mendukung satu sama lain meski kondisi berjauhan dengan saling mendoakan serta lakukan yang terbaik di setiap tugas kita

Mengikuti anjuran pemerintah, ulil amri kita, pakai masker, jaga jarak, segera cek kesehatan jika merasa tidak sehat, dan tetap berpositif thinking terhadap Allah. Lebih mendekatkan diri kepada Alloh SWT.

Sebagai pendidik kita diharuskan untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus,selalu belajar hal-hal baru, terutama Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas KBM secara online. Dijalani dengan keadaan sadar dan selalu berdoa semoga semua ini lekas berakhir.

bertepatan dengan hari pendidikan nasional, bagaimana refleksi/pendapat/pandangan bapak/ibu terhadap peristiwa pandemik Covid-19 ini khususnya terhadap pendidikan di Indonesia ?

Kita tetap semangat memajukan pendidikan ,walaupun kita tidak bisa berkomunikas secara angsung. Tetap semangat mendukung pembelajaran dengan menggunakan aplikasi pendidikan dan taat terhadap surat Edaran Pemerintah untuk memutus tali penyebaran Covid-19. Semoga pandemik Covid-19 cepat hilang dari muka Bumi kita, aamiin yaa robbal alamin.

Pandemik ini mengubah sudut pandang kita tentang pendidikan. Membuat kita tergerak ternyata selama ini kita telah tertinggal. Diluar sana mungkin orang telah terbiasa dengan pembelajaran secara online. Hal ini membuat kita termotivasi untuk belajar untuk menjadi guru yang lebih aktif dan kreatif. Masih banyak yang harus diperbaiki dengan masih banyaknya siswa yang tidak tersetuh pembelajaran karena kekurangan pendanaan pulsa dan juga kurangnya pengawasan orangtua mengakibatkan banyak siswa yang melalaikan kewajiban belajarnya.

Covid-19 merupakan peristiwa yang tidak kita inginkan, namun kita semua harus menghadapinya dengan penuh kekompakan, walau kondisi seperti ini tetap saja pendidikan merupakan hak anak bangsa yang harus kita berikan dengan baik, karena majunya suatu negara tergantung mutu pendidikannya, upaya-upaya kebijakan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah harus kita dukung dengan penuh, kita yakin dengan kerjasam yang baik tentu bisa menghadapi smua ini.

Terjadinya banyak perubahan dari hal-hal yang sudah direncanakan sejak lama. Terjadinya perubahan pembiasaan proses penilaian, apapun itu, pendidikan nasional tidak pernah surut langkah. Tetap berusaha untuk bangkit dan menghidupkan karakter nasional bangsa Indonesia yang tangguh.

Pasti ada hikmah dari semua permasalahan. Haqqul yaqin kita semua bisa melewati dengan cara bersatu melawan Covid-19. Berkaitan dengan pendidikan di masa pandemi ini mendekatkan hubungan anak dengan orang tua, kemampuan IT siswa dan guru semakin terasah.

Di hari pendidikan nasional, guru guru tetap bekerja dengan semangat mengajar secara online dan berdoa semoga pandemik Covid-19 cepat berlalu. Peristiwa pandemik Covid-19 ini menuntut guru untuk melek terhadap teknologi. Dan dibutuhkan semangat yng tinggi dari semua pihak, baik guru, murid, maupun orang tua, karena pembelajaran online ternyata tidak terikat dengan waktu. Kita harus memahami kondisi siswa kita dimana tidak semua siswa memiliki kuota sehingga mereka mengirim tugas kapan saja.

Pendidikan kalau dilaksanakan oleh tri pusat pendidikan secara tepat dan baik maka dalam situasi dan kondisi apapun pendidikan itu bisa kita laksanakan secara efektif. Pemerintah, guru, dan masyarakat harus bersinergi dalam mengatasi Covid-19 dengan tidak menyalahkan pihak manapun. Pendidkan anak bangsa adalah tanggung jawab kita bersama. Semoga kedepannya pembelajaran Jarak Jauh bisa benar-benar efektif agar tujuan Pendididkan Nasional untuk mencerdaskan anak bangsa tetap berjalan dengan baik meski masih berada di tengah pandemik Covid-19 ini. Meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan mengatasi permasalahan proses pendidikan, disamping itu pendidik harus mampu menguasai berbagai sarana pembelajaran online, maka akan tercipta pemikiran mengenai metode dan model pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh pendidik. Misalnya, guru membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran.

Dari jawaban para responden  tergambar jelas bahwa guru atau pendidik memiliki pemahaman yang cukup baik tentang Covid-19, guru atau pendidik memainkan peran penting dalam membantu masyarakat memahami tentang Covid-19 dan mengatasi kecemasan mereka. Karena itu, guru harus aktif mencari informasi yang benar dan bantu siswa agar tidak terperangkap hoax atau informasi yang salah. Guru harus mencontohkan perilaku-perilaku yang melindungi diri dan orang lain sehingga pada gilirannya dapat membawa dampak kepada masyarakat yang lebih luas. Bagaimanakah seharusnya Guru sebagai pendidik di tengah berkecamuknya pandemi ini ?

Pertama, diam di rumah namun tetap menjalankan tupoksi sebagai pendidik. Virus Corona menyebar dengan cepat tanpa kita tahu pasti penyebarnya. Kita tidak tahu sama sekali siapa diantara kita yang sudah terpapar atau belum. Oleh karena itu bekerja dan belajar serta kegiatan lain lakukanlah dari rumah. Dengan tinggal di rumah berarti kita sudah mengurangi peluang penyebaran virus Corona tersebut. Makin banyak yang sadar pentingnya tetap tinggal di rumah dan melakukannya maka akan semakin baik untuk memutus penyebaran virus ini. Dengan tetap tinggal di rumah kita telah membantu paramedis secara tidak langsung, karena banyaknya korban meninggal bukan karena tidak bisa diobati tapi lebih pada daya tampung fasilitas kesehatan dan ketersediaan tenaga medis yang tidak seimbang dengan pasien yang harus ditangani. Tetap tinggal di rumahpun berarti kita sudah membantu pemerintah dalam mengendalikan, mengurangi, bahkan memutus rantai penyebaran pandemik ini. Untuk itu menjadi sangat penting untuk tetap tinggal di rumah. Bekerja dari rumah, belajar, dari rumah, serta beribadah di rumah. Stay save, stay at home.

Namun demikian, tetap tinggal di rumah bukan berarti liburan. Kita tetap harus melaksanakan tugas pokok dan fungsi kita sebagai pendidik. Membimbing siswa Belajar Dari Rumah (BDR) dengan segala moda pembelajaran jarak jauh. Ini hal baru, kebiasaan baru, budaya baru, sehingga kita dituntut adapatif terhadap segala hal baru tadi. Lakukan bimbingan Belajar Dari Rumah melalui berbagai flatform pembelajaran online, semisal google classroom, rumah belajar, ruang guru, quiper school, kahoot, quizziz, edmodo, dan sebagainya. Rasa-rasanya hal tersebut familiar di telinga kita namun aktualisasinya sudah berapa flatform pembelajaran daring yang sudah kita coba lakukan ?

Kedua, diam di rumah tingkatkan kapasitas diri. Menurut KBBI,  kapasitas/ka·pa·si·tas/ n 1 ruang yang tersedia; daya tampung; 2 daya serap (panas, listrik, dan sebagainya); 3 keluaran maksimum; kemampuan berproduksi; 4 El kemampuan kapasitor untuk menghimpun muatan listrik (diukur dalam satuan farad). Kapasitas diri seseorang terbentuk karena pola kegiatan yang rutin dilakukan dalam kurun waktu yang relatif lama. Kapasitas diri seseorang dapat diupgrade, ditingkatkan sampai pada level maksimal tergantung seberapa besar dan kuat usaha yang dilakukaknnya. Jika selama ini sebelum pandemik Covid-19 mewabah kita masih enggan beranjak dari zona nyaman, sudah merasa terbiasa dengan pembelajaran langsung dan jarang mencoba atau bahkan tidak pernah mencoba moda pembelajaran yang bervariasi maka inilah saatnya kita berubah. Keluar dari zona nyaman, banyak belajar hal baru dan lakukan percobaan-percobaan yang segar. Jika kemarin-kemarin kita merasa kekurangan waktu untuk berekspresi karena kita harus hadir di sekolah 37,5 – 40 jam setiap minggu, maka kini kita punya banyak waktu untuk mempelajari dan mencoba mempraktekan berbagai hal.

Berbagai hal bisa kita lakukan untuk meningkatkan kapasitas diri sebagai seorang pendidik. Dari mulai meningkatkan keterampilan komputasi kita sampai meningkatkan penguasaan IT tingkat lanjut. Tidak perlu berkecil hati ketika orang lain sudah terampil sementara kita masih terbatas kemampuan kompuasinya, tidak juga meningkatkan kapasitas diri ini hanya berarti melakukan ha-hal yang luar biasa, namun lebih pada progress yang kita alami. Sebagai contoh, jika sebelumnya kemampuan kita terbatas pada keterampilan word, exel, power point saja sekarang saatnya kita mengoptimalkan penguasaan fungsi-fungsi pada word, exel, power point tersebut yang sebelumnya tidak kita kuasai. Jika selama ini kita dibuatkan email oleh rekan kita maka kini saatnya kita terampil membuat akun sendiri. Jika dulu kita hanya seorang penikmat youtube, maka kini saatnya kita punya akun yutube sendiri dengan flatform yang sesuai sebagai seorang pendidik. Kembangkan kapasitas kita pada penguasaan berbagai moda pembelajaran online seperti google classroom, edmodo, dojo, quiper school, quizizz, kahoot, zoom meeting, webinar, dan lain sebagainya. Sehingga ketika kita keluar dari masa pandemik terlahir dengan kapasitas diri yang ciamik.

Ketiga, diam di rumah dan tetap produktif. Dikutif dari KBBI,  Produktif/pro·duk·tif/ a 1 bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar): perkebunan itu sangat --; 2 mendatangkan (memberi hasil, manfaat, dan sebagainya); menguntungkan: tabungan masyarakat dapat dipinjamkan kembali untuk keperluan --; 3 Ling mampu menghasilkan terus dan dipakai secara teratur untuk membentuk unsur-unsur baru: prefiks meng- merupakan prefiks yang --;. Produktif sebagai seorang pendidik pada masa pandemik ini yang dimaksud adalah bukan hanya yang terkait pembelajaran, namun segala hal positif yang bersifat menghasilkan produk baru.

Produk yang terkait pembelajaran seperti : membuat berbagai video pembelajaran yang interaktif dengan memanfaatkan chanel youtube, google classroom, edmodo, dan flatform lainnya. Menulis karya inovatif, base practice pembelajaran jarak jauh atau karya tulis lainnya yang menginspiratif peserta didik dan rekan-rekan pendidik lain. Mengikuti seminar online yang diselenggarakan berbagai lembga pendidikan, dan lain sebagainya. Bisa juga mencoba berpartisipasi dalam lomba karya tulis, lomba menulis pantun, dan lomba menulis surat kepada menteri.

Kelima, diam di rumah dan jadilah guru penggerak. Menurut mas menteri Guru Penggerak adalah guru yang mengutamakan siswa dan belajar siswa dari hal lain, bahkan dari karirnya sendiri. Menurutnya, menjadi guru penggerak berarti mengambil tindakan tanpa disuruh. "Tanpa diperintahkan untuk melakukan yang terbaik untuk muridnya”. Dalam situasi seperti ini kita para pendidik hendaknya memiliki rasa keterpanggilan untuk mengupayakan hal terbaik untuk anak didik kita. Ditambahkannya esensi pembelajaran dalam merdeka belajar adalah : banyak Tanya, banyak coba, dan banyak karya. Oleh karenanya tidak tabu untuk mencontek, mencontek dalam konteks meniru rekan guru lain dengan cara Amati Tiru Modifikasi (ATM). Kwalitas guru itu yang terpenting, tidak bisa digantikan teknologi. Tetapi guru yg berkualitas harus menguasai teknologi. Merdeka belajar itu dimaknai sebagai aktivitas belajar yang memberikan banyak opsi dan menemukan cara-cara baru yang inovatif dan terbarukan.

Pada akhirnya semua terpulang kepada kita. sebagai seorang pendidik di tengah badai pandemik ini kita bisa ambil bagian perangi Covid-19 dengan diam di rumah namun tetap menjalankan tupoksi sebagai pendidik, meningkatkan kapasitas diri, produktif, dan menjadi guru penggerak. Atau diam di rumah dan tidak melakukan apapun. Pilihan kita dalam memerangi Covid-19 ini akan berdampak pada diri kita, sekolah kita, dan dunia pendidikan kita pasca pandemik ini berakhir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Profil

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Label